BENGKULU, RP –Tim hukum dan advokasi Pasangan calon (Paslon) walikota dan wakil walikota Helmi Hasan-Dedi Wahyudi mengelar jumpa Pers bertempat di Eleven Cafe di Penurunan, Kamis(22/2).
Agustam Rachman selaku Tim Hukum dan Advokasi dalam jumpa Pers tersebut menyikapi masalah dinamika dan konstalasi politik Pilkada Kota Bengkulu tahun 2018, khususnya gerakan masiv dan terstruktur pada upaya pembunuhan karakter pasangan Helmi-Dedy.
Tim hukum dan advokasi Helmi-Dedi yang beranggotakan sembilan orang tersebut dengan tegas mejawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan wartawan.
Dalam acara tersebut Tim hukum dan Advokasi Paslon Helmi-Dedy menyampaikan beberapa hal. Pertama, bahwa agenda kampanye ini mempunyai arti dan nilai penting bagi masyarakat Kota Bengkulu, dalam pemilihan Paslon terhadap visi, misi, ide, gagasan dan program yang ditawarkan.
Kedua, Paslon Helmi-Dedy cukup bersabar dengan fitnah, intrik, dan sejenisnya. Jangan biarkan saling menghujat,saling benci, saling mencari kesalahan dan saling lapor. Ketiga, Tim hukum dan Advokasi Heli-Dedi minta dalam kompetisi ini dengan sehat, damai,memberikan edukasi politik kepada pemilih atas visi, misi, ide, gagasan dan program yang ditawarkan pasangan calon
Keempat, kesuksesan pemilihan walikota dan wawali ini, merupakan tanggung jawab bersama, juga masyarakat Kota Bengkulu, termaksuk tanggung jawab Plt. Gubernur menjaga netralitas Aparatul Sipil Negara (ASN) jelang Pilwakot mendatang.
Kelima, Karataker walikota mempunyai peran dan arti penting dalam memfasilitasi penyelenggaraan pemilihan pada pilkada mendatang.
Keenam, kami menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat sipil seperti Organisasi Masyarakat (Ormas), Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP), Organisasi non pemerintahan (Ornop) atau sejenisnya agar tidak terjebak menurunkan citra, kredibilitas dan integritas berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat atas lembaga tersebut. (ahm)
Komentar