oleh

Pemprov Bengkulu Gelar Ramah Tamah Bersama Menteri PP-PA RI

 

BENGKULU,RP – Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar acara Ramah Tamah bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (PP-PA RI), di Balai Semarak Gedung Daerah, Provinsi Bengkulu, Rabu (21/3/2018).

Hadir dalam acara tersebut, Menteri PP-PA RI Yohana Susana Yambise bersama dengan Sekretaris KPPPA RI Pri Budiarta Nur Sitepu, Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, Unsur Forkompinda Provinsi serta Kepala OPD Provinsi Bengkulu.

Dalam acara Ramah Tamah ini, juga dilakukan penandatanganan MoU Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu, serta penandatanganan MoU Kementeraian PP-PA RI dengan Universitas Bengkulu.

Dalam sambutannya dihadapan Menteri PP-PA RI, Plt Gubernur Bengkulu mengucapkan selamat datang ke Bumi Raflesia, dimana Provinsi Bengkulu ini merupakan Provinsi kecil yang ada di Sumatera, dengan jumlah penduduk 2 juta jiwa.

Selain itu, kata Plt Gubernur, terkait dengan agenda kunjungan kerja Menteri PP-PA RI ini, dirinya mengajak dan menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat Provinsi Bengkulu, agar bagaimana dapat mengkondisikan perempuan sebagai mahluk yang indah.

“Saya rasa kita sepakat bahwa dunia ini berwarna dan indah, jika salah satu faktor kunci utamanya adalah perempuan,” tutur Plt Gubernur Rohidin Mersyah.

Untuk itulah, dirinya menghimbau kepada kaum laki-laki untuk menjadi laki-laki yang hebat, yang dapat memposisikan perempuan sesuai peran dan kedudukan kodratinya, yang dapat bermitra dengan baik dengan kaum laki-laki.

“Tidak perlu kita saling bersaing, saling menonjolkan fungsi, tetapi justru harus saling mengoptimalkan peran. Dengan pola relasi yang baik, sehingga dapat saling menyempurnakan satu sama lainnya,” sebut Rohidin.

Sementara itu, Menteri PP-PA RI, Yohana Susana Yambise mengatakan, pada dasarnya perempuan dan anak-anak di Indonesai dilindungi oleh negara.

Untuk di Provinsi Bengkulu ini, kata Menteri Yohana, dengan jumlah penduduk hanya 2 juta jiwa yang merupakan penduduk sedikit di Pulau Sumatera ini, seharusnya setiap Kabupaten/kota dapat menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Pada kurun waktu 2008 hingga 2014, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Bengkulu naik berkisar enam ratusan kasus dan terus menurun hingga ditahun ini terdapat dua ratusan kasus. Hal itu dapat terus menurun jika setiap kabupaten/kota selalu mendapat pendampingan,” kata Yohana.

Dirinya berharap, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Bengkulu dapat terus ditekan, dengan berbagai upaya dari semua pihak.

Selanjutnya, Menteri PP-PA RI, Yohana Susana Yambise menyaksikan penandatanganan MoU Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Dimana ada 13 Perguruan Tinggi negeri dan swasta yang ikut menandatangani MoU tersebut bersama dengan Plt Gubernur Bengkulu.

Penandatanganan MoU juga dilakukan antara KPPPA RI dengan Universitas Bengkulu, yang ditandatangi oleh Sekretaris KPPPA RI Pri Budiarta Nur Sitepu dan Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi.(mc/rp).



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *