oleh

Langkah Strategis Dongkrak Kamajuan Ekonomi Masyarakat

ReferensiPublik.com >> Langkah Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memajukan produktifitas daerah dengan menarik minat investasi industri minyak kelapa sawit sekaligus pembangkit listrik sebesar 50 MW berbahan limbah pohon sawit di Kabupaten Seluma dinilai tepat.

Hal itu disampaikan Anggota Komite I DPD RI Hj Riri Damayanti John Latief kepada media.

“Ketika ada industri, maka disitu ada tenaga kerja baru yang diserap. Petani sawit juga bisa menjual hasil panennya dengan harga yang pantas. Pengangguran berkurang, kemiskinan berkurang. Semoga langkah ini berhasil,” kata Riri Damayanti.

Ketua Bidang Tenaga Kerja, Kesehatan, Pemuda dan Olahraga BPD HIPMI Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, dimana-mana industrialisasi menciptakan kemakmuran bagi masyarakat banyak.

“Kalau sawit diekspor tanpa diolah, nilai tambahnya kecil. Kalau diekspor sudah diolah, nilai tambahnya tinggi. Pendapatan masyarakat jadi meningkat. Ketika masyarakat punya cukup duit untuk sekolah dan berobat, produktifitasnya meningkat. Ini harapan kita,” ungkap Riri Damayanti.

Ketua Umum Pemuda Jang Pat Petulai ini menambahkan, ekonomi Bengkulu dapat didongkrak maju bila semakin banyak industri yang dibangun. Menurutnya, langkah ini harus didorong lebih maju lagi dengan menciptakan industri pengolahan hasil-hasil alam lainnya.

“Selain sawit kan ada karet dan lain-lain. Kalau semua diindustrialisasikan, pasti hasilnya menggembirakan. Ini juga yang akan menjawab tantangan ke depan dalam hal membangun ketahanan ekonomi dan peningkatan daya saing Bengkulu,” tutur Riri Damayanti.

Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah langsung melakukan peninjauan pembuatan pabrikasi mesin pengolah pabrik minyak goreng dengan teknologi tercanggih yang dibuat di Kumar Metal Industries di Mumbai India, belum lama ini.

PT Sudevam Ultratecgreen Indonesia, perusahaan yang akan membangun pabrik tersebut berencana membangun pabrik minyak goreng yang mampu berproduksi dengan kapasitas 1000 ton perhari.

Pabrik minyak goreng tersebut, nilai investasinya mencapai 4,5 triliun rupiah. Teknologi terbaru yang bakal digunakan oleh perusahaan tersebut akan diarahkan untuk mengolah komoditas unggulan Provinsi Bengkulu yakni Kelapa Sawit.

Untuk diketahui, groundbreaking pabrik minyak goreng dengan merk Subur (Sudevam Bumi Rafflesia) telah dilakukan serentak dengan launching investasi pada November tahun lalu.

Kawasan Industri yang akan dibangun mencapai 150 Hektare tepatnya di Desa Talang Beringin Kecamatan Semindang Alas Maras Kabupaten Seluma. Ini diproyeksikan mampu menyerap tenaga kerja hingga 1500 orang.

Secara bertahap, operasional pabrik target produksinya 200 ton dan tahap selanjutnya 800 ton per hari. Sehingga 1000 ton per hari bisa diproduksi oleh PT Sudevam. Perusahaan berkomitmen untuk mengambil bahan dari wilayah sekitar.

(ads)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *