oleh

Kepala BPKAD Dukung Program Pemkot Sedekah Rp 2 Rb

ReferensiPublik.com – Pada tahun 2024, Pj Walikota Bengkulu melalui Asisten I Eko Agusrianto kembali mengajak seluruh jajaran Pemkot dan lapisan masyarakat menggalakkan program sedekah Rp2 ribu.

Sebab, program ini sangat bermanfaat dan menghadirkan kebahagiaan di tengah masyarakat Kota Bengkulu melalui berbagai intervensi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Banyak masyarakat tak mampu terbantu melalui program yang digalakkan Pemkot Bengkulu dan Baznas ini.

Eko mengatakan, program yang bukan bersumber dari APBD ini sudah banyak membantu masyarakat. Entah itu berupa modal usaha, bantuan untuk orang sakit, membantu siswa tak mampu dan berbentuk lainnya.

“Harapan kita semua lapisan masyarakat ikut berpartisipasi. Kita dorong mereka untuk berbuat kebaikan melalui sedekah Rp 2 ribu. Insya allah sedekah ini nanti dapat membawa keberkahan dalam hidup kita,” ujar Eko, Rabu (01/2).

Sebelumnya, saat memberikan arahan kepada seluruh Kepala SD, SMP di aula Dikbud beberapa waktu lalu. Pj Walikota juga mengajak seluruh sekolah turut andil menyukseskan program sedekah Rp2 ribu.

“Tolong aktifkan sedekah 2 ribu di sekolah masing-masing. Nanti kalau sudah terkumpul kita dapat membantu siswa-siswa yang tak mampu, masyarakat sekitar sekolah, ataupun masyarakat sekitar kediaman bapak-ibu kepsek semua,” ujar Arif.

Melalui pertemuan tersebut, Arif berharap partisipasi sekolah untuk menyukseskan sedekah 2 ribu kian banyak. “Kami mohon partisipasinya,” tuturnya.

Sementara itu, dimata Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Habib Abdurahman Alkaf, program sedekah Rp 2 ribu Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu ialah merupakan suatu riyadhah bagi para masyatakat yang melakukannya.

Riyadhah sendiri artinya latihan-latihan yang dilakukan agar manusia mau berbuat amal kebaikan dengan ikhlas apapun bentuknya.

“Ikhlas ini kunci bobot dari pada kebaikan, jadi kalau kita lakukan dengan ikhlas tentu bobotnya berat sekali. Dan apabila kita melakukan amal kebaikan, banyak sekalipun tapi tak ikhlas tidak akan bobot pahalanya,” ungkapnya.

Bak salah satu hadits rasulullah SAW, “Barang siapa yang sedekah satu butir kurma dengan ikhlas maka ia akan mendapatkan ganjaran pahala sebesar gunung uhud, dan barang siapa bersedekah sebesar gunung uhud tapi tak ikhlas tentu mereka tak mendapatkan apa-apa (sia-sia)”.

“Sedekah ini merupakan latihan istiqomah. Kebanyakan Rp 2 ribu orang banyak tak ada hitungan-hitungan lagi, seperti bayar parkir, dan lainnya. Jadi, perkara ini siapa pun bisa melakukan tinggal lagi istiqomahnya, kecil-besarnya sedekah tersebut. Apabila perkara kecil mereka senang mengerjakan, insya allah perkara lebih besar mereka juga senang dan tak ada beban mengerjakannya,” tutur Habib.

Habib juga mengibaratkan seperti melakukan salat sunah yang dilakukan sebelum melakukan salat wajib.

“Apabila mereka senang melakukan salat sunah dengan sukarela sebelum salat wajib dan tanpa beban. Hal Ini yang menunjukkan bahwa yang sunah aja dia senang, apa lagi yang wajib. Tapi kalau sunah saja mereka merasa berat atau malas, tentu yang wajib akan menjadi beban dan berat. Intinya walaupun sedikit, tapi kalau kita bergerak bersama. Jadi, dari sedikit menjadi banyak serta bermanfaat untuk orang yang membutuhkan, itulah inti gerakan sedekah Rp 2 ribu ini,” pungkasnya. (Adv).



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *