oleh

Kata Kapolri Jendral Tito, Bengkulu Daerah Yang Aman

 

BENGKULU,RP-Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Muhammad Tito Karnavian hadir di Bengkulu pada Sabtu, 24 Maret 2018.

Kedatangan Kapolri dalam rangka kunjungan kerja, juga digelar silaturahmi bersama ulama. Dalam pertemuan di Masjid Al Aamiin Mapolda Bengkulu, pria kelahiran Palembang Sumsel ini menegaskan, Bengkulu adalah daerah aman.

“Saya sampaikan kepada Kapolda, pemerintah dan masyarakat Bengkulu jangan berkecil hati jika Kapolri jarang hadir di sini. Karena Bengkulu ini adalah daerah yang aman. Jadi kedatangan saya, dalam rangka kunjungan kerja dan bersilaturahmi,” kata Tito usai solat dhuhur berjamaah.

Dirinya gamblang bercerita tentang daerah-daerah di Bengkulu yang dulu sempat ia kunjungi bersama keluarga. Kendati ada sejumlah persoalan hukum dan kejahatan, menurut Kapolri, di Bengkulu masih bisa terkendali dan diatasi dengan baik.

Kunjungan kerja di Bengkulu, Kapolri lulusan Police Studies Universitas Exeter Inggris itu berikan motivasi kepada jajaran Polri serta mitra kerjanya. Bertemu dalam silaturahmi dengan para ulama, dirinya menyatakan, perlawanan terhadap berita hoaks dilakukan, agar tak pecah belah persatuan bangsa.

Ulama, Media Strategis Lawan Hoaks

Sebelumnya, perwakilan Ulama menyatakan mendukung gerakan lawan hoaks yang digagas Kapolri. Menurut sejumlah ulama, hoaks, fitnah dan ujaran kebencian telah menghancurkan harmoni kehidupan keluarga masyarakat dan bisa membahayakan kehidupan bangsa.

Menanggapi hal itu, Tito yang merupakan alumni Akademi Kepolisian (1987) menegaskan, ulama adalah media yang dipercaya masyarakat, sehingga efektif untuk bersama melawan hoaks. Sebaliknya, ulama juga harus dijaga integritasnya, agar tak turut menyebarkan berita hoaks.

“Kalau ada (berita/pesan) hoaks, tanpa sumber yang jelas kemudian dibumbui dengan ayat-ayat maka bisa membahayakan. Karena ulama adalah menyampaikan hukum Tuhan yang lebih tinggi dari hukum dan undang-undang, ulama juga dipercaya umat. Kita mengapresiasi dukungan lawan hoaks ini,” kata Tito dalam pertemuan yang dihadiri Rohidin Mersyah.

Kapolri juga berpesan, masyarakat tetap menjaga kerukunan dan keamanan meski ada pergelaran Pilkada yang merupakan agenda demokrasi. Stabilitas keamanan menjadi prioritas, agar aktivitas sosial dan ekonomi terus bisa berjalan.

“Pilkada itu kan hanya bagian dari proses demokrasi, keamanan menjadi yang pertama. Kalau aman tentram, pemerintahan juga berjalan maka stabilitas sosial dan ekonomi juga turut berjalan. Jadi harus aman dulu, itu yang terpenting,” tegasnya.

Dalam kunjungan kerja saat itu, Kapolri juga berkesempatan meletakkan batu pertama serta bubuhkan tanda tangan prasasti pembangunan perluasan gedung Mapolda Bengkulu dan peluasan RS Bhayangkara tingkat III. (mc/rp)

 

 



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *