oleh

SEMINAR NASIONAL DAN WORKSHOP UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BENGKULU


Bengkulu, RP-SF-19 April 2018. Hari ini telah berlangsung Seminar Nasional dan Workshop UPT Perpustakaan Universitas Bengkulu didukung oleh IPI Bengkulu (Ikatan Pustakawan Indonesia) dan
Ikatan Relawan Jurnalistik Indonesia dengan tema “ Menulis Cerdas Tanpa Plagiasi di Era Digital.”

Nara sumber pertama pada Seminar Nasional dan Workshop adalah Dr. Ida Fajar Priyanto, M.A dari perpustakaan Universitas Gadjah Mada (UGM), Hardivizon, M.Ag sebagai nara sumber ke dua selaku dosen STAIN Curup Provinsi Bengkulu, dan Amirul Ulum, S.Sos. M.IP pustakawan FPPTI Jawa Timur sebagai nara simber ke tiga.

Acara diikuti oleh 220 peserta terdiri dari : Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Bengkulu
(UNIB), Anggota IPI Provinsi Bengkulu, Pustakawan Poltekkes Kemenkes RI di Bengkulu, Pustakawan
IAIN Bengkulu, Pustakawan STAIN Curup, Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota
Bengkulu, Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Dokumentasi Provinsi Bengkulu, Pustakawan
Perpustakaan Lubuk Linggau, Tenaga Pengelola perpustakaan Universitas Dehasen Bengkulu,
Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan informasi Universitas Bengkulu dan pemerhati di bidang
kepustakawanan.

Acara seminar nasional dan workshop Upt perpustakaan UNIB ini dibuka oleh Rektor Universitas
Bengkulu, Dr. Ridwan Nurazi, S.E., M.Sc yang dalam sambutannya sesuai dengan tema “Menulis
Cerdas Tanpa Plagiasi di Era Digital” menyampaikan bahwa keberadaaan perpustakaan di era digital
saat ini menjadi tantangan besar bagi perpustakaan dan pustakawan, karena saat ini semua sudah
tersaji dalam bentuk digital.

Perpustakaan tidak lagi harus di penuhi dengan koleksi dalam bentuk
fisik dan harus berahli dalam bentuk digital agar mudah diakses oleh pemustaka. Jangan takut sepi
akan pengunjung, jangan takut tidak ada yang meminjam buku karena semua informasi saat ini
dapat diakses dengan teknologi digital melalui web perpustakaan yang kita miliki (library. Unib.ac.id
dan repository.unib.ac.id) siapapun yang telah membuka web ini adalah pengunjung perpustakaan.

Bila perlu Upt Perpustakaan UNIB tidak lagi berlangganan atau membeli jurnal internasional dengan
jumlah dan nominal yang sangat besar, karena anggaran pembelian jurnal lebih baik di alihkan untuk
pengembangan perpustakaan ke arah teknologi atau digital sesuai dengan program Rektor
Universitas Bengkulu, Bpk Dr. Ridwan Nurazi, S.E., M.Sc yang ingin menjadikan perpustakaan sebagai
pusat aktivitas dari mahasiswa. Hal lain yang juga ditegaskan oleh beliau perpustakaan akan
dilengkapi dengan cave, jaringan internet dan komputer, serta penambahan jam buka layanan dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 19.00 WIB. Terakhir beliau menyampaikan “ Jangan Pernah
Menjipkak Tulisan Tanpa Mengungkapkan Dengan Bahasa Kita Sendiri dan Untuk Dapat Menulis Kita
Harus Membaca”.

Selain seminar nasional dan workshop Upt Perpustakaan UNIB langsung menjalin hubungan
kerjasama dengan tujuh lembaga baik yang berada di provinsi Bengkulu maupun lembaga di luar
provinsi Bengkulu. kesempatan ini langsung dikukuhkan dengan penandatanganan MOU perjanjian
kerjasama antar lembaga yaitu kerjasama Upt perpustakaan UNIB dengan Perpustakaan UGM,
Perpustakaan Surabaya, Perpustakaan STAIN Curup, Perpustakaan STAIN Bengkulu, Perpustakaan
Poltekes Kemenkes RI Bengkulu, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, serta Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bengkulu. Kerjasama ini dijalin untuk menguatkan hubungan
silatuhrahmi antar lembaga perpustakaan, terjalinnya kalaborasi dan mengembangkan jejaring kerja
perpustakaan untuk meningkatkan kualitas perpustakaan dan pustakawan.
Ini adalah pertama kalinya UPT. Perpustakaan UNIB mengadakan Seminar nasional dan workshop di
Hotel Nala Bengkulu, acara ini berlangsung sangat meriah, peserta sangat antusias sekali dengan
sajian informasi yang disampaikan oleh para nara sumber yang benar-benar kompeten. Dalam
sambutannya Dr. Alek Abdul Chalik, M.Si. selaku Kepala UPT Perpustakaan UNIB menyampaikan ini
berita gembira untuk kita karena terjadi penigkatan jumlah pengunjung UPT Perpustakaan UNIB di
tahun 2018 ini dengan rata-rata 650 pengunjung setiap minggunya. Beliau juga menciptakan sesuatu
yang luar biasa untuk UPT Perpustakaan UNIB dengan moto “Gemar Membaca, Giat Bekerja”.

Memberikan layanan secara digital, Otomasi Perpustakaan, Penambahan Jaringan Internet,
Pengembangan Sumber Daya, Pengembangan SDM, Penambahan anggaran perpustakaan, serta
menjalin hubungan kerjasama antar lembaga adalah harapan besar Dr. Alek Abdul Chalik, M.Si
menjadikan perpustakaan lebih baik lagi menuju tahun 2025.

“Perpustakaan tidak hanya membahas tentang perpustakaan saja tapi ada banyak yang bisa
dilakukan seperti, menulis di media, pustakawan juga bisa berbicara didengarkan orang lain melalui
media”. Pustakawan bisa berkarya dalam bentuk lain tidak hanya berkutik dengan klasifikasi,
pengolahan koleksi, layanan peminjaman dan pengembalian pustakawan harus punya konsep
berpikir kreatif untuk menghasilkan sebuah tulisan yang bermanfaat untuk masyarakat tanpa harus
menjiplak karya orang lain (Plagiasi) ungkap Dr. Ida Fajar Priyanto, M.A sebagai nara sumber dari
perpustakaan Universitas Gadjah Mada.
Hardivizon, M.Ag yang juga sebagai nara sumber dalam acara ini mengungkapkan “Pustakawan
harus menulis dan menerbitkan karyanya secara online agar dapat dikenal dan dibaca masyarakat
seluruh dunia”. Publikasi sudah meningkat tajam tetapi kemampuan menulis kita masih sangat
rendah. Sesungguhnya minat baca masyarakat Indonesia tinggi tapi daya baca kita tidak ada.

Menulis berkaitan dengan daya baca jika kita punya membaca maka banyak pulalah daya tulis kita
apa lagi dengan adanya teknologi saat ini kita dapat membuat hidup kita semakin lebih mudah. Ada
yang perlu diperhatikan dalam menulis antaranya : kode etik menulis, teknik menulis, sertakan sitasi,
lakukan parafrasa, lakukan interprestasi, gunakan aplikasi anti plagiarisme.
Dua nara sumber diatas menegaskan pustakawan harus menulis tanpa plagiarisme. Plagiat adalah
perbuatan sengaja atau tidak dalam menghasilkan suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian
atau seluruh karya orang lain yang diakui sebagai karya sendiri tanpa mengetahui kebenaran dan
menyertakan sumber secara tepat.

Plagiat Karya seseorang tidak hanya berbentuk tulisan saja tetapi
ada juga karya dalam bentuk Film, Iklan, Gambar Cover Film, Logo/gambar, dan karya Sastra.

Siapapun yang akan membuat karyanya dan di online-kan sebaiknya di cek terlebih dahulu melalui
alat monitor karya tulisan seseorang dengan menggunakan kecanggihan teknologi mesin pembaca,
demikan ungkapan Amirul Ulum, S.Sos,.M.IP. (Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas
Bengkulu- Susialia Fitriani, S.Sos).



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *