oleh

Rupiah Melemah, APBN Dapat ‘Berkah’

 

JAKARTA, RP – Nilai tukar terhadap dolar amerika serikat (as) cenderung melemah sejak awal pekan ini. bahkan dolar as kini cukup dekat ke kisaran Rp 14.000.

Pada Selasa (24/4/2018) pukul 10:00 WIB, US$ 1 diperdagangkan di Rp 13.890. Tidak berubah dibandingkan penutupan hari sebelumnya.  Namun secara year to date (YtD), rupiah sudah melemah 2,2%. Rata-rata rupiah YtD adalah Rp 13.617,61/US$.
Perkembangan nilai tukar sangat mempengaruhi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebab, ada penerimaan negara yang didapatkan dalam bentuk valas misalnya bagi hasil atau royalti di sektor migas dan pertambangan. Sementara ada pula belanja negara yang dikeluarkan dalam valas misalnya pembayaran utang.

Dalam APBN 2018, asumsi nilai tukar adalah Rp 13.400/US$. Artinya dengan perkembangan saat ini, rupiah melemah 217,61 poin.

Mengutip data sensitivitas asumsi makro APBN 2018, pemerintah sebenarnya ‘untung’ kala rupiah melemah. Sebab, tambahan penerimaan negara lebih besar ketimbang kenaikan belanja sehingga secara keseluruhan hasilnya masih positif.

Setiap dolar AS menguat Rp 100 di atas asumsi, maka penerimaan negara bertambah Rp 3,8-5,1 triliun. Sedangkan belanja akan naik Rp 2,2-3,4 triliun. Oleh karena itu, ada tambahan anggaran Rp 1,6-1,7 triliun.

Secara YtD, dolar AS sudah menguat Rp 217,61 poin. Artinya, secara ceteris paribusAPBN 2018 mendapat limpahan durian runtuh lebih dari Rp 3,2-3,4 triliun. Tambahan dana ini diperoleh tanpa kerja keras, hanya dari pelemahan nilai tukar. (dtk)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *