oleh

Resistensi Tinggi, Fahri Hamzah Ditolak Bergabung Ke Golkar

 

JOGYAKJARTA,RP- ADANYA kabar bahwa Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang akan direkrut oleh sebagian kecil elite Partai Golkar jika terpental dari partai yang menaunginya saat ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mendapat penentangan di internal Golkar.

Ketua Bidang Penggalangan Pekerja Buruh dan Ormas DPP Partai Golkar
Gandung Pardiman, Rabu (7/2) menegaskan, Fahri Hamzah tidak cocok
dengan budaya Partai Golkar, sehingga politisi asal PKS itu sebaiknya tidak menjadi kader Partai Golkar.

“Yang perlu disadari bersama adalah bahwa Fahri Hamzah tidak cocok
dengan budaya yang ada di Partai Golkar. Partai Golkar mempunyai doktrin Ikrar Panca Bhakti mempunyai mars dan hymne Partai Golkar yg semua itu sulit bagi Fahri Hamzah,” kata Gandung di Yogyakarta.

Menurut dia, sebagai salah satu pendiri PKS, Fahri Hamzah memiliki roh kejuangan PKS yang sangat berbeda dengan roh kejuangan Partai Golkar,” imbuhnys.

Gandung meyakini akan banyak kader Partai Golkar yang keberatan jika Fahri Hamzah masuk menjadi kader Partai Golkar.

Menurut dia, keduanya, baik kader asli Partai Golkar dan Fahri Hamzah
akan sama-sama tidak nyaman, karena keduanya dipastikan akan mengalami
kesulitan untuk menyesuaikan diri.

Karakter dan pola pikir, sikap dan tindakan di jajaran kader Partai Golkar, ujarnya, jauh berbeda dengan Fahri Hamzah. Ketimbang masing-masing pihak tidak nyaman, maka sebaiknya Fahri Hamzah juga tidak masuk ke Partai Golkar.

Fahri Hamzah sebagai pendiri PKS, lanjutnya, terlihat sangat mencintai
partai yang dibentuknya itu, sehingga meski diusir tetap saja
bertahan.

“Karena ‘saking’ cintanya. Karena itu, kalau kemudian bergabung
dengan Partai Golkar, Fahri Hamzah dipastikan tidak merasa nyaman. Demikian pula, internal Partai Golkar juga akan merasa tidak nyaman
dengan kehadiran Fahri Hamzah.

Di sisi lain, ujarnya, kalaupun masuk sebagai kader Partai Golkar
belum tentu konstituen Fahri Hamzah juga ikut mendukung. “Bahkan bisa
jadi banyak simpatisan Partai Golkar yang merasa enggan dan tidak
memberikan dukungan penuh sebagai kader Partai Golkar,” katanya.(OL-3)

 



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *