oleh

PTPN 7 Lambat Bayar Gaji, Karyawan Akan Gelar Demo

SELUMA, RP – Karyawan PTPN7, Unit Usaha Padang Pelawi, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma, akan melakukan unjuk rasa dan akan menuntut hak gaji yang menjadi kewajiban untuk bulan oktober kemarin.

Dalam hal ini General manager PTPN 7 Hendra Putra, akan melakukan mediasi mengingat  hal yang tidak diingkan oleh pihak manager langsung dengan karyawan borongan (PB74). Kamis (13/12).

“Saya meluruskan permasalahan mengenai pembayaran gaji yang dilakukan secara bertahap untuk bulan Oktober dan November yang baru dibayar Rp 500 ribu/bulannya, seharusnya dibayarkan Rp 1,8/bulannya sesuai dengan banyaknya hari pekerja borongan yang masuk kerja,”kata  Hendra selaku manajer PTPN VII Padang Pelawi.

Ia menambahkan, bahwa pembayaran gaji  yang masuk dari PTPN VII Lampung ke PTPN VII Padang Pelawi terjadi keterlambatan.

“Gaji mereka baru kita bayar Rp 500 ribu dari yang seharusnya, karena keterlambatan uang yang masuk dari PTPN VII Lampung,”uangka Hendra.

Masalah umum yang dialami pihak PTPN VII seluruh Indonesia untuk harga jual industri dunia mengalami penurunan harga komoditas,  seperti  karet dan sawit,  sehingga pihak PTPN VII PAWI mengalami kerugian  yang drastis pada tahun 2018 ini.

“Jadi untuk memenuhi tuntutan pembayaran pekerja borongan tiap bulannya, pihak Managemen PTPN VII PAWI harus menyiapkan dana hampir mencapai Rp 1,5 Milyar untuk membayar masalah pembayaran gaji pekerja borongan  PB 74 yang dilakukan pertahap oleh Pihak PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi,”jelasnya.

Menindaklanjuti perkara ini, ‎pihak PTPN VII masih terus melakukan koordinasi dengan pihak pusat untuk menyelesaikan permasalahannya.

“kami akan terus berkoordinasi ke pusat terkait permasalahan ini, kami juga akan usahakan memasuki tahun 2019 nantinya, PTPN 7 padang pelawi bisa kembali bangkit ,”tutur Hendra.

Sementara itu, pekerja  borongan PB74 mengusulkan agar gajinya ditutupi  untuk sementara dengan  mendesak pihak PTPN VII Padang Pelawi untuk menyisihkan hasil sadap karet perharinya, sebagai pengganti gaji mereka, karena mengingat kebutuhan kesehariannya.

“Saya menuntut hak gaji kami yang belum dibayar,”ungkap pekerja  borongan PB74 yang emnggan disebut namanya.

(Ws)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *