BENGKULU,RP-Selain melantik Plt Gubernur Bengkulu sebagai Ketua DPD Golkar Provinsi Bengkulu, Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto juga meninjau kesiapan pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, menjadi Pintu Gerbang wilayah barat Sumatera dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Dikatakan Airlangga Hartarto, pihaknya memberikan dukungan penuh atas realisasi pelabuhan Pulau Baai Bengkulu menjadi KEK.
Dengan dijadikannya Pulau Baai sebagai pintu gerbang wilayah barat Sumatera, otomatis perkembangan ekonomi Bengkulu maju pesat. Terlebih pemerintah pusat berkomitmen memfokuskan kawasan ini sebagai salah satu pusat karantina hewan utama Indonesia.
“Jelas Pulau Baai ini diharapkan menjadi pelabuhan yang bisa membawa produk pertanian dan perkebunan yang ada di Bengkulu yang selama ini melalaui Sumatera Barat atau Lampung, sehingga bisa langsung ke pasar ekspor,” ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada kunjungannya ke Pelabuhan Pulau Baai didampingi Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama para Asisten Setda Provinsi Bengkulu, beberapa Kepala Dinas dan GM Pelindo II Bengkulu Hambar Wiyadi, Sabtu (14/04).
Dikatakan Airlangga, melihat kesiapan yang dilakukan Pemprov Bengkulu bekerjasama dengan PT Pelindo II Bengkulu, ia meyakinkan KEK Bengkulu bisa segera terealisasi.
“Lahannya sudah siap, artinya sebagian besar sudah siap, ditambah besarnya komitmen Gubernura. Rencananya juga kan Presiden sebelum Mei juga akan ke sini,” katanya.
Menurut Airlangga, ia akan melakukan rapat Proyek Strategis Nasional (PSN). “Akan saya sampaikan secara langsung ke Pak Jokowi,”tegas Airlangga yang juga Ketum DPP Partai Golkar.
Sementara itu Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah komitmen Pemprov Bengkulu menjadikan Pulau Baai sebagai KEK yang saat ini terus dilakukan, serta dipermudahnya urusan administratif, pembebasan lahan serta segala bentuk perizinan yang dibutuhkan Pelindo Bengkulu.
“Kita berkomitmen atas fasilitasi KEK ini. Kemudian kita tunjukkan bahwa kita punya potensi besar disektor perkebunan terutama CPO, karet, kopi dan pertambangan batubara. Hal ini memastikan komoditas-komoditas unggulan tersebut yang akan mensuport kawasan khusus ini,” ujara Rohidin Mersyah.
Selain didukung komoditas unggulan, KEK Pulau Baai juga akan dikembangkan sebagai kawasan industri pengolahan, seperti pengolahan CPO dan batubara.
“Ketika empat komoditas unggulan ini bisa semua dijual melalui pintu Pulau Baai, maka aktifitas peti kemasnya dipastikan berkembang luar biasa. Disamping ada beberapa kita support agar ada industri pengolahan, dari CPO kemudian jadi turunan minyak goreng dan seterusnya termasuk pengolahan batubara,” ungkap Rohidin Mersyah.
Dalam kunjungannya ke Provinsi Bengkulu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan rombonga menyempatkan diri berkunjung ke Rumah Pengasingan/ Kediaman Bung Karno.
Selain melihat-lihat koleksi peninggal Presiden Pertama RI Soekarno, tidak ketinggalan Menteri Airlangga dan rombongan mencuci muka dan berwudhu di sumur Kediaman Bung Karno sekaligus melakukan Shalat Dzuhur berjama’ah dan Shalat Sunah 2 rakaat. (mc).
Komentar