oleh

Kepala BPKAD Yudi Apresias Pemkot Benkulu Terus Gelar Operasi Pasar Murah

ReferensiPublik.com –  Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bengkulu Yudi Susanda medukung penuh pemkot bengkulu yang terus menggelar Operasi Pasar Murah di kota bengkulu. Ia mengatakan bahwa ini harus trus dilakukan, guna Pengendalian Inflasi Daerah.

Harga-harga sembako terpantau bergerak naik, terutama mendekati pekan ramadan. Kondisi ini biasanya terulang setiap tahun, tak terkecuali di tahun 2024.

Mengenai hal ini, pemerintah daerah diminta mewaspadai inflasi dan memastikan agar masyarakat dapat memperoleh pasokan yang cukup. Ini disampaikan langsung Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir Balaw saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (19/2/24).

Dikesempatan ini, Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi bersama Pj Sekda Eka Rika Rino, Asisten II Sehmi dan beberapa Kepala OPD dan jajaran Pemkot terkait juga mengikuti rakor secara daring tersebut di ruang Monitoring Center, Diskominfo Kota Bengkulu.

Rakor tersebut dilaksanakan sebagai upaya bentuk perhatian pemerintah menjelang memasuki bulan ramadan yang hanya tinggal beberapa hari saja lagi.

Dalam arahannya, Tohir mengatakan, saat ini pemerintah pusat akan terus melakukan pengecekan secara langsung yang terjadi di lapangan.

Dari data BPS disampaikan berdasarkan historis tahun 2018-2024, pada Februari komponen harga bergejolak beberapa kali mengalami inflasi. Inflasi Februari untuk komponen harga bergejolak tertinggi pada Februari 2020, yang diantaranya disebabkan oleh beras, bawang putih, cabai merah, cabai rawit dan daging ayam ras.

Secara umum, komoditas yang paling sering menyumbang andil inflasi sepanjang Februari 2018-2023 adalah beras, bawang putih, cabai merah, bawang merah, cabai rawit, ikan segar dan daging ayam ras.

Dilaporkan juga dalam rakor ini, secara nasional, dari 68,14% kabupaten/kota di Pulau Sumatera yang mengalami kenaikan IPH, kenaikan harga tertinggi di Ogan Komering Ulu Selatan dengan nilai 4,28%. Komoditas penyumbang andil terbesar kenaikan IPH untuk 10 wilayah kabupaten/kota didominasi oleh cabai merah, daging ayam ras dan beras.

Sementara itu, Kadiv Pengadaan CPP Cahyaningtiyas Rispinatri menyampaikan untuk menjaga harga pasar. Bulog  merealisasikan kegiatan SIGAP SPHP yaitu menambahkan pasokan beras ke pasar melalui SPHP dengan harga jual maksimal HET Cadangan Beras Pemerintah di pengecer pasar tradisional dan sekitarnya serta ritel modern.

Bantuan pangan ini dilaksanakan mulai dari Januari hingga Juni 2024 sasaran kelompok penerima bantuan pangan meningkat menjadi 22.004.007 kelompok, dengan alokasi 10kg / kelompok PBP per bulan.

Terkait dengan penyaluran bantuan, Pemimpin Bulog Wilayah Bengkulu Dody Syahrial menjelaskan penyaluran beras CPP di Kota Bengkulu diberikan kepada 19.858 KPM. Untuk total berasnya yang disalurkan kurang lebih 198.580 Kg didistribusikan secara bertahap hingga Juni 2024.

Dengan bantuan ini, Dedy berharap masyarakat kurang mampu dapat terbantu, terakomodir dan tentunya dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizinya, terutama di Kota Bengkulu.

Untuk Kota Bengkulu, Kabag Ekonomi Setda Kota Dadi Hartono menjelaskan, Pemkot telah melakukan berbagai aksi nyata di lapangan sebagai upaya penekan inflasi di Kota Bengkulu.

“Ya, kita telah lakukan aksi nyata, seperti menggelar operasi pasar murah dan penyaluran bantuan. Ini juga kita lakukan, apalagi sebentar lagi memasuki bulan ramadan yang mana diprediksi beberapa komoditas akan naik,” ujarnya.

“Tentunya operasi pasar murah ini juga merupakan salah satu cara yang efektif untuk menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga komoditas bahan pokok. Untuk itu, kita berharap melalui kegiatan ini semua harga bahan pokok tetap terkendali, dan tentunya inflasi terkendali,” tambahnya. (Adv)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *