oleh

Dosen IAIN Sekaligus Pengurus Pesantren Darussalam, Raih Gelar Doktor

BENGKULU, RP – Pengurus  Pesantren Darussalam sekaligus Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, Rahmat Ramdhani, M.Sosi, berhasil meraih gelar Doktor (S3) dari Universitas Islam Inten Provinsi Lampung(UIN) dalam bidang Ilmu Dakwah.

Doktor Rahmat Ramdhani Saat Foto bersama

Setelah dinyatakan berhasil dalam sidang ujian promosi doktor yang dilaksanakan di Lantai II Gedung Utama Program Pascasarjana, kampus UIN Raden Intan Provinsi Lampung. Kamis, (12/7)

Dosen Muda ini, berhasil mempertahankan disertasinya dengan judul“ Da’i dan Pengembangan Masyarakat Islam(Studi Dai Migran Dalam Pemberdayaan Matra Agama, Pendidikan dan Ekonomi di Kota Bengkulu)”. Dihadapan tim penguji Prof. Rohimin sebagai penguji I, Prof. Achlmi penguji II, Prof. Nasor penguji III, Prof. Idham penguji IV, Dr. Hasan penguji V. Dengan Ketua sidang Prof. Mukri dan Sekretaris Dr. Fitri Yanti.

“Dakwah perspektif pengembangan masyarakat bukan hanya melalui lisan atau ceramah saja, tetapi pendakwah juga harus peka terhadap kebutuhan dasar masyarakat dan problematika umat dalam bidang agama, peendidikan, ekonomi dan politik,”kata Rahmat kepada referensipublik.com.

Lanjut Rahmat Ramdhani menjelaskan, dari penelitian Dakwah hijrah di Bengkulu cukup efektif, para da’i dapat diterima masyarakat Bengkulu dengan legowo, dan karena kedekatan latarblakang para da’i seperti suku atau asal daerah di masyarakat tersebut.

Istilah da’i migran menurutnya, merupakan orang yang memiliki ilmu agama yang mampu berdakwah dan berhijrah dengan berbagai alas an seperti bekerja, trasmigrasi atau khusus berdakwah.

“Seorang Da’i harus mampu mengadvokasi masyarakat, melakukan pendampingan masyarakat yang tertindas, dan harus mencerahkan pendidikan melalui ilmu dan agama,”jelasnya.

Dalam hal ini, tim penguji serta rektor UIN Raden Intan Lampung  mengatakan, sangat mengapresiasi atas berhasilnya dalam sidang ujian promosi doktor Rahmat Ramdhani, tentu do’a kami selalu menyertakan, semoga ilmu yang di dapat selama ini, dapat bermanfaat.

“Dimohon agar tetap menjaga nama baik institute serta nama baik pesantren. Ilmu yang ditimba selama ini, harus dikembangkan, serta diamalkan,”pesanya. (Ads)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *