oleh

Virus DBD Mengecam, Bocah 4 Tahun Meninggal Dunia

PALI. RP – Maraknya penyakit Demam Berdarah (DBD) mengakibatkan warga cemas, Yulia Puspisa (4) salah satunya Bocah yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) warga Desa Tempirai Utara  mengalami sakit dan meninggal dunia, akibat  gejala panas tinggi dan muntah-muntah.

Setelah itu, keluarga korban membawa ke Rumah Sakit Bayangkara Talang Ubi, Kabupaten  Pali, setibanya di rumah Sakit sekitar pukul 11 Wib Pihak rumah Sakit Mendiagnosa Yulia terindikasi  gejala Demam Berdara dengue (DBD), Sempat mendapatkan perawatan secara medis selama beberapa jam, namun akhirnya bocah cantik ini menghembuskan Napas terakhirnya senin pada jam 22 Wib.

Saat dikonfifmasi salah satu keluarga korban (Penting) mengatakan,”Sampai saat ini yang pernah saya dengar ada tiga kasus kematian anak yang di alami Warga Desa Tempirai  Kecamatan Penukal Utara Kabupaten Pali akibat terjangkit Virus Demam Berdarah Delague (DBD), selama beberapa bulan ini saja terkhususnya kondisi yang paling parah adalah Desa Tempirai utara,”kata Penting Keluarga Korban.

Lanjut  penting menambahkan,”Memang kondisi penyakit DBD di Desa Tempirai sedang marak-maraknya, saat ini saja ada juga warga kita anak Har mantu biril kondisinya lagi kritis di rumah sakit Bayangkara yang kebetulan saja masuk rumah sakitnya di hari yang sama dengan keponaan saya,” jelasnya.

Sampai saat ini, Sambung penting mengharapkan upaya pemerintah Daerah dalam mengatasi atau pencegahan dini terhadap Virus DBD sebelum maksimal terbukti dengan kondisi yang terjadi saat ini.

“Saya berharap sekali kepada pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten  Pali bisa menangani serta melakukan pencegahan lebih intensif lagi di dalam mengatasi permasalahan yang satu ini, demi menghindari korban-korban berikutnya,” Harapnya.

Sementara itu  Kepala Puskemas Desa Tempirai Zairin menyampaikan, Sudah melakukan upaya pencegahan yakni melakukan Fogging dan pihaknya juga sudah melaporkan ke pihak terkait untuk terus melakukan fogging tersebut.

“Kita sudah menupayakan pencegahan dengan di lakukannya Fogging di sekitar rumahnya, bahkan kami sudah melakukan Fogging selama empat hari ke seluruh Pelosok Desa Tempirai,”ucap Zairin melalui Pesan WhatApp.

(Ds)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *