oleh

Terabaikan Oleh Pemerintah Desa, Dinsos Seluma Angkat Bicara

ReferensiPublik.com – Kisah pilu dialami seorang lansia bernama Nurmina (75) warga Desa Pagar,  Kecamatan Ulu Talo. Pasalnya, dengan kondisinya yang saat ini tergolong keluarga miskin dan tinggal di sebuah gubu, Sejak tahun 2015 yang lalu, ia tak pernah mendapatkan Bantuan Sosial (Bansos) sama sekali dari Pemerintah Desa.

Tinggal dengan kondisi rumah tak layak huni tersebut, saat ini Nurmina mengalami penyakit rabun. Hal tersebut menjadi catatan buruk bagi pemerintah desa tempat tinggalnya. Karena, bantuan sosial yang selama ini menjadi digembar-gemborkan bisa meringankan beban kebutuhan pangan warga. Khususnya warga atau masyarakat miskin. Ternyata belum sepenuhnya benar-benar merata di dalam penyalurannya.

Dikatakan Eri Aprianto (47) akrab disapa Ujang yang juga merupakan warga Desa Pagar mengatakan, merasakan kenyataan pahit melihat kondisi Nurmina tidak pernah mendapatkan Bansos dari pemerintah Desa. Dirinya mengatakan bahwa sejak tahun 2015 yang lalu,  belum pernah mendapatkan Bansos sama sekali.

“Dulu pernah mendapatkan Raskin. Tetapi, sejak tahun 2015 yang lalu sampai sekarang, tidak pernah merasakan bantuan apa pun dari Pemerintah Kabupaten atupun Pemerintah Desa mas,” sampai Ujang.

Jika dilihat dari kondisi fisik ataupun kondisi tempat tinggalnya. Terlihat sangat memperhatinkan, pasalnya pada saat ini kondisi Nurmina sedang dalam kondisi sakit pada penglihatannya yang sudah berkondisi rabun. Bahkan bertempat tinggal di rumah tak layak huni. Dengan kondisi rumah yang terbuat dari dinding papan dan berlantai tanah. Bahkan kondisi rumah sampai saat ini juga tak memiliki jamban (WC).

Dalam kesehariannya, Nurmina hanya mengandalkan bantuan dari anak-anaknya untuk meneruskan hidupnya. Pasalnya, dengan kondisi Nurmina saat ini sudah tak dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Sejak sekitar tahun 2015 tidak pernah lagi mendapatkan bantuan dari program Pemerintah. Dulu pernah mendapatkan bantuan Raskin pada tahun 2015 yang lalu,” terangnya.

Bahkan tak hanya mengharapkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten saja. Melainkan bantuan dari program Bantuan Langsung Tunai (BLT) program Dana Desa pun juga tak didapatkan oleh Nurmina. Padahal, informasi yang di terima, Para perangkat desa setempat malah mendapatkan bantuan program PKH.

“Kondisi sangat memperhatinkan sekali. Untuk pihal terkait bagaimana selayaknyalah ibu saya tersebut. Ibu saya tinggal sendiri, dalam kondisi rabun. Apalagi penghasilan gak ada. Bahkan menghuni rumah tak layak huni.  Untuk bantuan dari pemerintah itulah yang sangat dikecewakan bagi saja. Semua bantuan bentuk sosial gak pernah ada. Hanya bantuan beras dati Polres yang diterima bulan ini,” tegasnya.

Dengan kondisi tersebut dirinya sangat mengharapkan kepada pemerintah untuk dapat menindak lanjuti terkait hal tersebut. Setidaknya dapat langsung melakukan pengecekan ataupun turun langsung ke lapangan melihat kondisi warga yang memang sangat membutuhkan.

“Harapan untuk dinas terkait dapat bertindak, ataupun lansung turun ke lapangan untuk melihat kondisi masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan.  Dari pihak Pemerintah Desa juga dapat melakukan pendataan yang memang sangat dibutuhkan oleh warganya. Jika tidak, nantinya akan menindak lanjuti ke jalur hukum,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Herman selaku Kabid Dinas Sosial Kabupaten Seluma mengatakan, bantuan pemerintah untuk masyarakat Desa Pagar tidak dialirkan langsung oleh pihak Dinsos. Karena pihak Dinsos Seluma hanya menerima surat pernyataan dan data dari kepala Desa.

“Sengaja tak di alirkan bantuan dari pemerintah ke warga desa pagar tersebut di karenakan dari pihak pemerintah dinas sosial sudah menerima surat pernyataan dari kepala desa tersebut. Maka dari itu Ibuk yang bernama Nurmina tidak di berikan bantuan dari Dinsos Seluma. Padahal nama tersebut sudah ada di daftarkan di Dinsos Seluma” Tegas Herman selaku Kabid Dinas Sosial seluma

Herman Suadi selaku Kepala desa pagar menyatakan bahwa tidak pernah  membuat surat pernyataan yang di maksud oleh Dinas Sosial.  Bahkan  Kades Desa Pagar itu seolah-olah membantah apa yang disampaikan oleh  Dinas Sosial Seluma.

Anehnya lagi, Herman Suadi selaku kepala desa pagar kecamatan Ulu Talo mengatakan, ada kemungkinan kesalahan itu  dilakukan oleh sekdes desa pagar.

“kan saya tidak tau menahu dengan hal tersebut, kenapa pihak dari yang bersangkutan tidak konfirmasi kepada pihak Desa, seolah-olah tidak peduli dengan warganya sendiri. ” Ungkap Herman Suadi

 

(Yt)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *