oleh

Suport Pasien Covid 19, Kapolda : Korban Covid-19 Butuh Dukungan Psikologis

ReferensiPublik.com – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bengkulu Irjen Pol. Drs. Supratman, M.H., apresiasi langkah inisiatif Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mendatangi rumah pasien COVID-19. Langkah yang diambil gubernur menurut Kapolda sangat tepat di tengah merebaknya stigma negatif di tengah masyarakat.

“Alhamdulillah, luar biasa sekali,” kata Supratman.

Kapolda berharap, masyarakat untuk membuang jauh-jauh pikiran negatif pada warga positif COVID-19. “Justru kita harus memberi suport sehingga mereka menjadi lebih percaya diri. Itu akan jadi imun yang luar biasa dan potensi kesembuhannya itu bisa lebih besar,” ungkap Kapolda usai meresmikan Dapur Lapangan bersama gubernur dan Danrem di Pantai Pantang Bengkulu, Rabu (15/4).

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit M. Yunus Zulkimaulub Ritonga juga menjelaskan, bahwa Corona tidak memilih siapa pun dan umur berapa pun. Covid-19 ini sebuah molekul protein yang kalau di luar tubuh manusia atau inangnya ia merupakan benda mati, namun ketika dia berpindah dan masuk masuk ke saluran nafas dan saluran pencernaan maka dia menjadi makhluk hidup dan berbahaya. Karenanya penting bagi masyarakat untuk tahu dan mengikuti arahan bagaimana menghindarinya melakukan physical distancing, cuci tangan, pakai masker dan hilangkan stigma negatif di masyarakat.

Ia berharap pada seluruh masyarakat Bengkulu, tokoh-tokoh di Bengkulu, RT-RW terkhusus pada yang paling dekat dengan pasien-pasien agar memberikan dukungan dan mengedepankan kemanusiaan di musibah yang sedang melanda dunia.

“Ketika di sini tidak kita lakukan, saya bertanya kepada kita dimanakah rasa kemanusiaan kita? Dimana rasa kebersamaan kita? Dimana rasa kepedulian kita? Saya harap masyarakat tidak lagi ribut menolak orang-orang yang positif ataupun yang terkena musibah ini.  Saya harap masyarakat membantu psikologisnya, menenangkan, memberikan dukungan semoga musibah ini segera berakhir,” imbuh Zulkimaulub.

Hal senada juga disampaikan Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Provinsi Bengkulu, S. Effendi, MS. Saat ditemui dikediamannya, Effendi mengimbau masyarakat untuk menyikapi hal ini dengan bijaksana dan jangan cemas berlebihan.

“Biduk lalu, kiambang bertaut artinya masalah pasti akan ada ujungnya. Jangan sampai gara-gara Corona ini kita terpecah-belah, jangan sampai hubungan menjadi tidak baik. Kita harus bijak menyikapi sesuatu, positif saja jangan berfikir terlalu jauh, jangan sampai mengucilkan penderita dan silaturahmi kita menjadi terputus,” papar Effendi saat ditemui di kediamannya Selasa siang.

Effendi menambahkan, masyarakat harus tetap “seijoan”, sehingga tidak terjadi pengucilan terhadap jenazah, penderita dan keluarganya seperti yang pernah terjadi.

“Menolak jenazah itu tidak dibenarkan, apalagi pengucilan itu terjadi bukan hanya oleh tetangga, tetapi juga oleh keluarga dekatnya sendiri. Ini sungguh tidak dibenarkan, karena dari sana itu sudah ada protabnya, jangan khawatir berlebihan,” pungkasnya.

 

(Mc)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *