BENGKULU, RP – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bengkulu menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Senin 17 September 2018, dengan aspirasi menuntut Presiden RI Joko Widodo turun jabatan.
“Jokowi harus diturunkan dari jabatannya, jika bukan Jokowi yang diturunkan, perwakilan (DPRD) kita inilah yang diturunkan, karena dia tidak becus, dia tidak mampu,” kata Kelvin Aldo dalam orasinya.
Aksi demo IMM sendiri sempat diwarnai kericuhan, mahasiswa yang ingin masuk gedung DPRD terhalang penjagaan aparat kepolisian.
Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Bengkulu Sujono yang menemui massa aksi mengatakan siap menampung setiap aspirasi mahasiswa. Namun untuk permintaan mencabut mandat Jokowi, ia mengatakan ada mekanismenya.
Dalam aksinya kali ini juga menyoroti lemahnya nilai tukar rupiah. Kemudian meminta dan mendesak MPR/DPR RI melakukan sidang istimewa mencabut mandat Joko Widodo dari presiden. Menolak tenaga kerja asing di Indonesia dengan menghapus Perpres Nomor 20 Tahun 2018.
Juga meminta dan mendesak TNI untuk segera mengambil alih Negara. Menegakkan supremasi hukum dengan seadil-adilnya serta menolak impor sebagai alternatif solusi dari pemerintah dan mengutamakan produk lokal.
“Presiden itu kan ada mekanisme pergantiannya, jadi di 2019 itu waktunya,” ujar Sujono.
Sementara itu, korlap Auzan Docosta menyampaikan, bahwa sudah selayaknya mahasiswa sebagai agen perubahan, akan sadar dan peran dan fungsinya dalam mengawasi dan mengontrol arah perkembangan bangsa ini.
”Coba kita lihat masyarakat saat ini, tergonjang-ganjing dalam perekonomian bangsa ini, ini akibat siapa?,” tegasnya.
(Ads)
Komentar