Benteng – ReferensiPublik.com >> Menyikapi maraknya pemberitaan di media cetak, media elektronik dan media sosial tentang People Power. Selalu digaungkan oleh para elit politik di Republik Indonesia yang merasa tidak mendapat keadilan terhadap proses demokrasi.
People power berhasil pada tahun 1998 ketika melengserkan kekuasaan orde baru dan berganti pada orde reformasi.
Seiring perjalanan waktu people power juga digaungkan pada pemilu tahun 2014 dan pemilu 2019.
Menyikapi hal tersebut Kepala KUA Kecamatan Pondok Kelapa Mintarno, MHI pada Senin (20/5/2019) di ruang kerjanya mengajak aparatur sipil negara di KUA untuk netral.
“Saya berharap sebagai ASN kita memberikan pencerahan kepada masyarakat agar melaksanakan dan mengikuti tahapan pesta demokrasi dengan damai” Ujar kepala KUA.
Selaku ASN mesti memberikan contoh yang baik kepada masyarakat tentang pentingnya berdemokrasi dan perspektif people power, maka dapat dipastikan masyarakat akan terbawa dengan kesejukan pasca pesta demokrasi.
Berdasarkan pantauan kepala KUA, di masyarakat Kecamatan Pondok Kelapa tidak terdapat gesekan politik soal sengketa DPRD, DPR-RI, DPD maupun Pilpres.
“Alhamdulillah masyarakat Pondok Kelapa sudah cerdas dalam berpolitik, meskipun isu people power di tingkat pusat sangat santer, akan tetapi tidak memiliki dampak di masyarakat Pondok Kelapa” ujar Mintarno.
Memilih dan dipilih merupakan hak setiap warga Negara, maka siapapun perwakilan di parlemen di DPD maupun presiden terpilih adalah putra putri terbaik bangsa.
Ia juga yakin meski di media sosial, cetak dan elektronik ramai soal people power hanya dijadikan khasanah berfikir bagi masyarakat Pondok kelapa.
(Amin)
Komentar