oleh

Lonjakan Kasus Covid-19 di Bengkulu Memprihatinkan, Senator Riri Minta Pelaksanaan Rapid Tes Diperbanyak

ReferensiPublik.com – Melonjaknya kasus baru Covid-19 di Provinsi Bengkulu terutama yang menimpa petugas medis di sejumlah rumah sakit serta petugas aparat kepolisian membuat anggota DPD RI Hj Riri Damayanti John Latif prihatin.

“Mari sama-sama kita doakan semoga semua yang terpapar segera Allah berikan kesembuhan. Lonjakan kasus di Bengkulu ini cukup memprihatinkan karena banyak menyasar kepada petugas medis,” kata Riri Damayanti, Selasa (12/5/2020).

Anggota Kaukus Perempuan Parlemen RI menjelaskan, Indonesia telah menerima 101 dukungan internasional dengan bantuan dari pemerintahan mencapai 80.134.024 dollar AS dan non pemerintahan mencapai 32.949.084 dollar AS.

“Artinya ada uang untuk pengadaan APD (alat pelindung diri) dan peralatan medis untuk para petugas medis. Informasi yang saya dengar banyaknya petugas medis kita yang terpapar karena APD-nya minim. Saya minta masalah ini segera diatasi,” tegas Riri Damayanti.

Di samping itu, Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bengkulu ini juga meminta agar pelaksanaan tes terhadap warga yang diduga terpapar Covid-19 diperbanyak.

“Saya mendengar keluhan teman-teman jurnalis yang melakukan wawancara kepada pejabat publik yang positif Covid-19 padahal mereka belum tahu bahwa yang bersangkutan saat itu tengah menunggu hasil swab. Tes terhadap mereka ini penting agar menghilangkan kecemasan mereka dan mencegah penyebaran Covid-19 itu sendiri. Ingat profesi jurnalis menuntut seseorang berjumpa dengan banyak orang,” ungkap Riri Damayanti.

Wakil Bendahara III Ikatan Keluarga Seluma, Manna, Kaur juga meminta agar pemerintah daerah segera melakukan pengadaan alat-alat penunjang medik seperti ventilator, alat uji swab, rumah sakit khusus dan lain-lain guna memastikan bahwa Bengkulu benar-benar siap dalam menghadapi pandemi ini.

“Soal mudik juga patut jadi catatan khusus. Seperti pernyataan saya sebelumnya, stop mudik demi pencegahan penyebaran Covid-19. Kalau pemerintah plin-plan, masyarakat yang harus bijaksana dalam menyikapi kebijakan ini,” demikian Riri Damayanti.

Sebelumnya terlansir, 37 pasien di Bengkulu terkonfirmasi positif Covid-19 berasal dari lima klaster yang dipetakan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu yakni klaster jamaah tabligh, klaster karyawan perbankan, klaster riwayat perjalanan keluar daerah, klaster tenaga kesehatan, dan klaster aparat.

Dua yang disebut belakangan merupakan mayoritas yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Bengkulu.

[Ads]


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *