oleh

Kusmito: Sedih dan kecewa, ketika sekolah tetap memaksakan anak murid belajar tatap muka dengan alasan apapun

ReferensiPublik.com – Setelah libur panjang di tengah pandemi Covid 19, masa belajar anak murid  akhirnya kembali dilaksanakan seperti semula dengan belajar tatap muka meskipun pandemi Corona Virus ini belum berakhir.

Kusmito selaku Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Bengkulu angkat bicara tentang persoalan tersebut, ia merasa sedih dan kecewa ketika ada yang membuat regulasi sendiri atas surat edaran dari Walikota Bengkulu.

“Saya merasa sedih dan kecewa jika ada sekolah yang masih menafsir serta membuat regulasi sendiri atas SE Walikota Bengkulu No.420/9.19/1.D.DIK/2020 Tgl 12 Juli 2020. Dimana materinya mempertegas bahwa sistem belajar mengajar ditingkat TK/PAUD/PKBM/SD/MI/SMP/MTs tetap menggunakan metode daring” Jelas Kusmito.

Lanjut Kusmito, Walikota Bengkulu sadar benar bahwa pademi covid-19 ini masih belum berakhir, oleh karenanya aktivitas anak-anak wajib pemerintah untuk menjaga dan mengawasi, sebagai tugas dan amanah dari rakyat juga. Ia jua menyampaikan berdasarkan data tim gugus tugas nasional dan daerah. Faktanya per Munggu 12 Juli 2020 kasus positif covid berjumlah 75.699 dan positif Provinsi Bengkulu berjumlah 163, terbanyak ada di Kota Bengkulu.

Ia juga menyayangkan jika ada pihak sekolah yang masih menerbitkan peraturan yang berbeda seperti meminta anak datang ke sekolah, daftar ulang dan sebaainya.

“Kita mendapat info bahwa ada beberapa sekolah yg membuat tafsir baru dan menerbitkan aturan yg berbeda, misal mengharuskan anak datang ke sekolah, daftar ulang, belajar di kelas, dsb. Ini tentunya keliru, saya selaku Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Bengkulu menilai ada yang belum pas dari sosialisasi atas SE ini dan tentunya ini menjadi tanggungjawab kepala dinas Dikbud Kota Bengkuku dan pejabat dilingkunganya. Ketidakberesan ini tentunya mejadi bahan evaluasi kinerja dinas oleh walikota” Tambahnya.

Merujuk pada fakta ini, Kusmito menegaskan bahwa jelas kita jangan jemawa, jangan lengah, jangan sok-sokan. Selamatkan anak-anak kita dengan kekuasaan dan kemampuan yang ada. Ia pun tidak sepakat jika new normal diterapkan pada tingkat pendidikan.

Tujuan new normal dalam surat menkes beberapa bulan lalu adalah untuk dunia usaha, kerja dan industi. Tambah keliru jika ada orang tua yang menyamakan dengan aktivitas dipasar, mall, tempat hiburan, jajanan, masjid, dll. Jelas, itu aktivitas untuk orang dewasa yang sudah mengerti tentang covid dan ilmunya.

Ia mengajak agar kita tetap Sabar, dan yakin untuk sementara ini belajar secara daring, yang penting metode dan pembaharuan cara belajarnya harus menjadi perhatian kita bersama

(Gs)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *