BENGKULU, RP – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar acara seminar The International Conference On Science Islamic Economic And Finance 2018 (ICSIEF 2018), berlangsung di gedung Jamaah Nur IAIN Bengkulu, Sabtu (21/4).
Seminar tersebut dihadiri Rektor IAIN yang diwakili Wakil Rektor (Warek) II Dr. Moch Dahlan, M. Ag, pemateri seminar Prof. Dr. Abdel Sahli dari University Of Essex, UK, Dato Abdul Manap dari MMJ Malaysia, Assoc. Prof. Dr. Saudah dar UTM Malaysia, Prof. Wamiliana, Ph. D dari Unila Lampung, Indonesia, Dekan FEBI IAIN Bengkulu serta tamu undangan lainnya.
Perwakilan rombongan negara Malaysia Prof Dr.Ismail Bin Mohd dihadapan para peserta yang hadir mengatakan, ini kali kedua kalinya ia datang ke sini . Kegiatan ini menjadi salah satu wadah untuk berkomunikasii berbincang, berdiskusi tentang perkembangan ekonomi Islam dan keuangan.
Dikatakannya, apalagi Bank di Indonesia sudah menjamur, mau itu bank konvensional ataupun bukan bank konvensional. Dikatakannya pentingnya kegiatan ini sebagai pengembangan yang perlu diperhatikan salah satu tujuannya, penyampaikan ide dari penelitian dan riset.
“Niat kami mengkemas acara ini dalam bentuk pertemuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan ke depan, umat muslim mempunyai rasa iman dan takwa supaya ada arah menuju kepada Allah SWT, bukan cuman soal dunaiwi saja,” kata Prof. Dr. Ismail Bin Mohd dalam sambutan.
Untuk itu, ia berpesan kepada peserta yang hadir agar dapat mengikuti seminar internasional ini dengan serius. “Nanti boleh bertanya untuk menghidupkan seminar ini, agar para peserta mendapatkan ilmu, pengalaman dan wawasan serta pelaksanaan ini bejalan dengan lancar,” ungkapnya.
Di tempat yang sama Rektor IAIN diwakilkan Warek II Moch Dahlan pada seminar internasional ini memberikan manfaat bagi yang hadir pada acara tersebut.Ada beberapa hal yang di sampaikan Moch Dahlan berkaitan dengan acara ini.
” Ada beberapa contoh dari hasil penelitian di Indonesia dari dosen Universitas Gajah Mada (UGM), bagaimana cara mereka mensosialisai dakwah Islam itu seperti di Ponorogo. Kaitan apa yang dilakukan Wali Sogi mirip dengan acara kita pada hari ini. Boleh dicek bank Islam di Provinsi Manado 60% nya pemilik bank tersebut itu orang agama Kristen. di Provinsi Bali 30% pemilik banknya juga orang agama Hindu,” ujarnya Warek II Moch Dahlan memberikan sambutan sekaligus membuka acara ini.
Ia menegaskan, sebagai umat muslim berdakwah jangan hanya dengan kata-kata ataupun ucapan saja, tapi tidak ada contoh real nyatanya. “Strategi pengembangan sistem ekonomi Islam yang baik ialah dengan menerapkan sistem negara Iislam yang baik, efektif untuk berdakwah, salah satu bentuk keilmuan dunia yang modern dari agama.
Dan dakwah menjadi berkesinambungan, peradaban era baru arus budaya yang tidak dihentikan perkembangan zaman yang semakin meningkat,” tegasnya.
Sedangkan Dekan FEBI Dr. Asnaini menyambut baik acara tersebut. Menurut dia, kegiatan ini adalah salah satu bentuk Tridarma Perguruan Tinggi pada bagian penelitian.
“Kami berharap dosen-dosen mengikuti kegiatan hari ini, bisa menulis serta bisa menpublikasikan ke jurnal Internasional. Sebab ini sudah kami agendakan sudah lama untuk membantu dosen di sini supaya lebih berkualitas membuat makalah tentang ekonomi Islam akan dipublikasikan di jurnal Internasional,” ujar Asnaini . (Ahm/Adv).
Komentar