oleh

Disinyalir Berawal Dualisme Kepemimpinan, Beasiswa Unras Tak Kunjung Cair

Bengkulu Utara-RP, Polemik tidak cairnya beasiswa Universitas Ratu Samban yang berujung kepada hearing yang dilakukan di ruang rapat gabungan komisi DPRD BU beberapa waktu lalu, yang mana pihak Komisi I DPRD selaku lembaga yang melakukan pengesahan dan pengawasan anggaran.

Meminta pertanggung jawaban pihak Pemkab Bengkulu Utara terkait beasiswa mahasiswa Unras yang belum di cairkan pihak Pemkab BU selama satu tahun dua semester, hearing yang langsung di pimpin Ketua Komisi I Pitra Martin menyarankan kepada Ketua BEM Unras bersama teman-teman mahasiswa lainnya untuk melakukan upaya hukum.

” Hanya upaya hukum yang bisa di lakukan, bisa jelas titik terangnya persoalan ini, tidak ada yang bisa membuktikan melainkan langkah hukum,” katanya.

Terpisah Kasrinuddin Karseno selaku Ketua DPD LAKI Provinsi Bengkulu dan juga pemerhati pendidikan BU sangat menyayangkan kondisi ini bisa terjadi, Atas persoalan ini semestinya pimpinan daerah yaitu bupati Bengkulu Utara menyikapi persoalan yang ada, memanggil semua unsur yang terkait dalam persoalan ini, duduk bersama, musyawarah bersama menentukan sikap langkah apa yang semestinya dilakukan, tidak semestinya “cuek” dan diam, terkesan membiarkan polemik yang saat ini terjadi seolah-olah tidak merespon dunia pendidikan yang ada saat ini di Kabupaten Bengkulu Utara.

” Seyogyanya Bupati selaku kepala daerah selaku bapak pendidikan di daerahnya jangan berdiam diri atau terkesan cuek, duduk bersama lah, untuk menyelesaikan polemik yang ada saat ini,” tukasnya.

Sambungnya, Selaku kepala daerah pembinaan serta pengawasan syarat wajib yang harus di lakukan seorang bupati, apalagi hal ini berkenaan dengan dunia pendidikan, Unras sebuah lembaga pendidikan yang menjadi kebanggaan daerah Bengkulu Utara saat ini, dengan adanya polemik ini setidaknya membuat “coreng” dunia pendidikan di daerah sendiri.

” Sudah saatnya Bupati turun tangan, ini dunia pendidikan kebanggaan daerah kita, mulai berbenah tuk menyikapi hal ini,” pungkasnya nya.

Lebih jauh di katakanya, masih banyak PR yang belum terselesaikan oleh bupati, belum lagi di sisi pembangunan fisik serta mental pejabatnya selain itu disisi pembangunan  infrastruktur di tambah lagi pembangunan didunia pendidikan, dengan kondisi polemik dunia pendidikan yang ada saat ini bisa di katakan bupati gatot alias gagal total.

” Tidak ada kata terlambat, kita mengharapkan seorang pemimpin yang cakap, yang pandai menyelesaikan persoalan yang ada di tengah-tengah kita saat ini,” harap kasrinuddin.

Disinggung Kasrinuddin, Berawal dari kisruh Dualisme Kepemimpinan yayasan Unras beberapa waktu yang lalu, semuanya berimbas kepada gejolak mandeknya beasiswa Unras yang ada saat ini, ada dugaan pencairan dana tersebut tidak tepat sasaran.

” Bisa jadi pencairan dana beasiswa tahun 2017 lalu tidak tepat sasaran,” singgungnya. (rzl)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *