oleh

Caleg DPR RI Rebut Simpati Rakyat dengan Blusukan

BENGKULU. RP –  Calon Anggota DPR RI Dapil Bengkulu nomor urut dua (2) dari Partai NasDem, Hj Leni Haryati John Latief, menjadikan blusukan sebagai agenda utamanya dalam melakukan kampanye.

Bahkan di beberapa daerah, mantan periah suara terbanyak dalam Pileg 2004 di Kota Bengkulu ini tidak melewatkan satu rumah pun untuk dikunjungi dalam blusukannya.

Dengan blusukan itu, Leni mengutarakan, ia menyampaikan apa yang menjadi visi dan misinya untuk mencalon.

“Ini juga sebagai upaya saya untuk menyerap aspirasi dari seluruh kalangan warga masyarakat, baik di kota, maupun di desa,” katanya kepada jurnalis, Senin (21/1/2019).

Ketua DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia Provinsi Bengkulu ini mengungkapkan, aspirasi warga masyarakat harus menjadi roh dalam pembangunan.

“Motivasi saya terjun ke politik dari dulu tetap sama, ingin menentukan nasib masyarakat yang lebih baik,” ujar Hj Leni Haryati John Latief.

Sebagai sosok yang memiliki banyak pengalaman di politik, pada kesempatan sebagai calon DPR RI, Hj Leni Haryati John Latief ingin membuktikan bila amanah dari rakyat tidak boleh diingkari dengan hanya meninggalkan janji-janji.

“Makanya blusukan ini saya jadikan sebagai motivasi untuk bekerja keras dan menjawabnya kelak dengan kerja nyata sehingga apa yang menjadi keluhan warga masyarakat dapat diatasi dan diselesaikan dengan baik,” ungkap Ibunda dari Hj Riri Damayanti John Latief, anggota DPD RI termuda se-Indonesia itu.

Meski dari kalangan ekonomi yang tergolong mapan, alumni SMA 1 Curup ini terlihat sangat membumi, tak terlihat raut risih, walau kondisi rumah warga masyarakat yang ia kunjungi kurang tertata.

“Saya merasa bersyukur bisa bersilaturahmi dengan calon konstituennya, mengetahui permasalahan mereka sehingga kelak bisa membantu memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut,” demikian Hj Leni Haryati John Latief.

Blusukan merupakan sebuah kata dalam bahasa Jawa, yang oleh The Jakarta Post diterjemahkan sebagai impromptu visit, menjadi sangat populer setelah dipakai oleh Jokowi saat menjadi gubernur Jakarta.

Kata ini digunakan Jokowi untuk menggambarkan kegiatannya melakukan inspeksi langsung, seringkali tanpa sepengetahuan siapapun kapan dan kemana dia pergi, bahkan tanpa diketahui oleh staf dan wartawan yang selalu mengikuti geraknya.

(Ads)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *