oleh

” Besok ” 90 Mahasiswa Unras Ancam Unjuk Rasa

BENGKULU UTARA,RP-  Wacana  akan di gelarnya unjuk rasa ke kantor Pemkab Bengkulu Utara terkait dengan belum adanya respon dari kepala daerah menindak lanjuti keluhan mahasiswa masih menggantungnya uang spp mereka yang mana sebelumnya uang beasiswa tersebut sudah di cairkan Pemkab BU  pada bulan juli 2017 lalu.

Sikap ini di sampaikan Ketua Badan Exsekutif Mahasiswa (BEM) Yoki Ramadhan Kepada awak media saat di konfirmasi media ini,  terkait uang Spp selama satu tahun dua semester sebanyak 90 orang mahasiswa Universitas Ratu Samban (Unras) Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara, mirisnya lagi nasib mahasiswa ini  sudah diujung tanduk yakni Droup Out (DO) atas status belajarnya di kampus Unras,  besok Senin (19/2) berniat lakukan demo ke Kantor Pemerintah Kabupaten BU.

” Besok rencana  kami akan lakukan unjuk rasa ke Pemkab BU, meminta respon bupati atas terkait nasib kami belajar di Unras ini,” ungkapnya Minggu (18/2).

Disampaikan Yoki, dirinya dan rekan-rekan mahasiswa lainnya melakukan unjuk rasa tidak ada maksud membuat onar apa lagi melakukan tindakan anarkis, ini untuk menyampaikan inspirasi  tidak lain untuk meminta solusi dan kejelasan dari Bupati BU, terkait status dirinya dan rekan-rekan mahasiswa di Unras yang merupakan mahasiswa yang dibiayai oleh Pemkab BU, selaku penerima beasiswa dari Pemkab BU.

” Prinsip nya Kami ingin mengadu ke Bupati  lantaran kami dan rekan-rekan sudah terancam di DO disebabkan tertunggaknya iuran semester kami selama satu tahun,” bebernya

Yoki berharap, dengan adanya unjuk rasa ini Bupati mau bertemu dengan mahasiswa. Mengingat sudah tiga surat pengaduan, serta sudah didatangi dan juga sudah mengadu ke dewan, ia dan rekan-rekan tidak mendapatkan solusi atas nasib dirinya dan rekan-rekan mahasiswa lainnya di Unras tersebut.

” Semoga dengan unjuk rasa ini  baru bapak Bupati mau menemui kami, karena kami sudah berupaya beberapa kali untuk mengadu akan nasib kami ini ke Bupati namun sejauh ini belum dapat bertemu apapun dan juga mendapat  tanggapan,  nasib kami dalam menimba ilmu di Unras sudah benar-benar terancam. Kami menyadari, kami ini bukan dari keluarga mampu, jika kami harus membiayai diri kami sendiri dalam menimba ilmu di Unras, hal  itu tidak akan sanggup kami lakukan, agar bapak  Bupati mendengar keluhan kesah kami saat ini,” harapnya.

Diakui Yoki, mahasiswa dan dia sendiri merasa sudah membayarkan uang semester tahun 2017, setelah dipotong saat pembagian uang beasiswa oleh pihak YRSAM. Sejauh ini sambung Yoki, tunggakan uang semester mereka sebesar Rp 1,8 Juta dikali dua semester menjadi Rp 3,6 Juta/permahasiswa.

” Secara pasti penyaluran dana beasiswa dari Pemkab tahun 2017 kemarin kami kurang memahami, pastinya kami merasa uang semester sudah dipotong saat pembagian di aula Unras. Aneh nya terus kemana dana itu kok kami dibilang masih nunggak,” sesal Yoki.p

Untuk diketahui, sejauh ini belum ada titik terang nasib para mahasiswa ini, sejak mereka mendatangi  kantor Pemkab BU beberapa waktu lalu,  selanjutnya hearing bertemu dengan komisi I DPRD BU dan dan sampai saat ini belum ada respon sama sekali  dari Bupati sebagai bapak pendidikan di BU serta petinggi yang ada di Pemkab BU memperjuangkan nasib mereka. Sementara  Yoki selaku ketua BEM Unras dan rekan- rekan mahasiswa lainnya hanya meminta penjelasan terkait beasiswa berupa Spp dari Pemkab BU untuk mahasiswa Unras yang sudah di kucurkan oleh Pemkab BU ke Yayasan Ratu Samban Arga Makmur (YRSAM) yang mana didalamnya termasuk adanya pembayaran SPP / uang semester untuk mahasiswa tahun 2017 lalu. (rzl)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *