oleh

2800 Guru Honorer di Muaraenim Akan Terima Kenaikan Tunjangan

 

MUARAENIM,RP– Sekitar 2800 guru honorer di Kabupaten Muaraenim akan menerima kenaikan tunjangan dalam waktu dekat,Kamis,(24/5).Hal ini diungkapkan oleh Kadisdikbud Muaraenim,Drs Muzakar melalui Sekretaris,Zainal Abidin saat ditemui Tribun Sumsel.

“Total guru honorer kita hampir mencapai 4000, namun tidak semuanya yang akan mendapat kenaikan tunjangan tersebut mungkin hanya sekitar 2800 guru honorer,” katanya.

Dijelaskan Zainal, kenaikan tunjangan tersebut juga berdasarkan tingkat pendidikan guru tersebut.”Untuk yang Strata 1 (S1) tunjangannya sebesar Rp 700 ribu baik untuk guru SD maupun SMP, dan untuk yang bukan S1 besar tunjangannya Rp 500 ribu,” ungkapnya.

Zainal juga menerangkan selain itu ada beberapa kriteria lainnya yang juga harus di penuhi.”Untuk secara detailnya itu masih kita bahas dan kita rapatkan, namun penerima kenaikan tunjangan tersebut juga masih harus diseleksi misal di lihat berdasarkan barapa lama guru tersebut telah bertugas, kemudian jam ngajarnyapun minimal 12 jam,” terangnya.

Ditambahkan Zainal, dengan adanya kenaikan tunjangan guru honerer ini diharapkan dapat menambah motivasi para tenaga honorer tersebut dalam bertugas.

“Untuk masalah pencairannya kita belum tahu kapan yang pastinya kalau sudah di lakukan pembahasan dan sudah siap di cairkan ya akan segera kita cairkan,” pungkasnya.

Sementara itu, Yuli (35) salah satu guru honorer di salah satu SMP di Muaraenim mengapresiasi adanya rencana tersebut.”Ini kabar yang sangat baik, sudah lama kami menunggunya, dan dengan adanya kenaikan ini kami merasa pemerintah juga memperdulikan nasib kami sebagai guru honorer dan kami sangat berterima kasih untuk hal itu dan dapat menambah semangat kami dalam mengajar,” ungkapnya.

Namun berbeda dengan Tantowi (40) salah satu Guru Honorer di salah satu SMA di Muaraenim yang juga termasuk dalam kategori Honorer K2.

Diungkapkannya bahwa rencana pemkab Muaraenim tersebut tak dapat ia dan rekan-rekannya yang lain rasakan.

“Saya mewakili asosiasi guru dan pegawai honorer mengapresiasi pemkab Muaraenim yang telah menaikan tunjangan guru honorer  3 kali lipat, ini artinya pemerintah telah memperhatikan tenaga honorer, namun sayang itu hanya untuk guru SD dan SMP saja, sementara kami, gara-gara wewenang kami diambil provinsi kami tidak bisa ikut menikmati kenaikan tunjangan tersebut,” katanya.

Dikatakan Tantowi, saat ini ia dan rekan-rekannya yang lain merasa nasib mereka bak digantung. “Provinsi tidak memperhatikan kami dan pemkab yang memberi perhatian namun tidak bisa kami rasakan karena di luar kewenangan, padahal kami juga mengajar di Muaraenim, mendidik dan mencerdaskan anak bangsa yang ada di kabupaten Muaraenim, kami merasa prihatin dengan kondisi kami sekarang,” pungkasnya. (trb)

 



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *