oleh

Tingkatkan Kesejahteraan, Presiden Jokowi Minta Petani Jual Beras

 

LAMPUNG,RP- Presiden Joko Widodo menyarankan petani padi menjual panenan dalam bentuk beras. Sebab, menjual dalam bentuk beras memiliki nilai lebih tinggi.

“Keuntungan besar itu pada saat jadi beras. Jadi saya sampaikan agar jualnya dalam bentuk beras. Syukur sudah dikemas. Ini di penggilingan padi modern ini bisa dilakukan,” ucap presiden seperti dikutip dari Antara, Senin (22/1).

Selama ini, lanjut presiden, petani mengurus sawah dengan mengairi, memupuk dan panen, setelah itu menjualnya dalam bentuk gabah. Presiden kemudian memanggil seorang petani bernama Jumadi, untuk mengecek langsung harga gabah dan beras.

Jumadi yang juga menjadi Pengurus Tani Srimukti Desa Wonosari, Mesuji mengelola sawah seluas dua hektare dan setiap hektarenya bisa menghasilkan tujuh ton gabah. “Setelah panen 14 ton diapain?” tanya presiden.

Jumadi menjelaskan dirinya menyimpan sebanyak satu ton gabah dan sisanya sebanyak 13 ton gabah dijual. “13 ton dijual pas panen atau sudah jadi beras?” tanya Presiden. “Saat panen,” jawab Jumadi.

Harga gabah sebesar Rp 3.500 setiap kilogram, sedangkan beras berada di kisaran Rp 10.000 – Rp 11.000 setiap kilogram. “Ini yang perlu kita lakukan bersama-sama sehingga sekali lagi produk pertanian kita tidak ketinggalan zaman. Ada pengerjaan setelah panen, pengeringan, digiling, dikemas baik apalagi diberi nama baik juga dikemas dalam kelompok besar petani, diberi merek. Itu akan memberi nilai tambah dengan menaikkan harga,” kata presiden.

Selain itu, para petani harus mulai memikirkan untuk menjual hasil sawahnya tidak hanya di sekitar Mesuji. “Kalau dikemas yang baik orientasinya bisa dijual ke provinsi lain, bisa ke Lampung, bisa ke luar pulau atau kalau berasnya organik sekarang ini permintaan ekspor juga banyak sekali,” ujar presiden.

Presiden Jokowi  menambahkan penjualan dapat juga dilakukan secara daring atau online melalui e-commerce dan media sosial. “Mulai harus seperti itu. Jadi pembelinya tidak sekitar itu kalau mulai online semua orang seluruh Indonesia, dunia, bisa membeli,” kata Presiden.

Presiden juga mengingatkan pentingnya petani melakukan konsolidasi dalam kelompok besar sehingga memiliki skala produksi yang besar. “Jangan bergerak sendiri akan sulit. Kalau bisa berproduksi dalam skala besar nanti petani bisa bersaing,” ujarnya.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Gubernur Lampung Ridho Ficardo. (mdk)

 



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *