oleh

Sumardi Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Gelar Reses Masa Sidang Ke II

Bengkulu,referensipublik.com – Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Drs. H Sumardi, MM menggelar reses dapil Bengkulu I Kota Bengkulu – masa sidang ke II 2022, dengan tema “Rapatkan Barisan Menuju Bengkulu Hebat”, Rabu (20/07/22).

Reses tersebut digelar menjadi 2 sesi, di jalan Sumas gang Setia 2, RT.35 Kelurahan Kandang Mas, dan sesi II digelar di Kelurahan Sumber Jaya Jalan Kandis Raya RT.20, RW.001, Kecamatan Kampung Melayu.

Diketahui, dalam kegiatan reses di sesi I ini, hadir Ketua RT 35 Khairul Ikhwan, ketua RW , tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat masjid al-ikhlas, dan para warga kurang lebih sekitar 200 orang.

Sedang di sesi ke II, hadir Lurah Kelurahan Sumber Jaya Nazuro Anur, Bu RW.001, para warga yang menghadiri reses sekitar 100 orang.

Ketua RT 35 Khairul Ikhwan dalam sambutannya, ia bersyukur bahwa dalam kesempatan ini, Sumardi telah memilih RT.35 sebagai lokasi diadakannya kegiatan reses tersebut. Khairul mengatakan, Ia mewakili para warga sangat merasa antusias dengan kedatangan anggota DPRD Provinsi Bengkulu.

“Untuk itu mulai dari kemaren, kami sudah siap pasang tenda dan menyediakan tempat-tempat yang dibutuhkan, dan alhamdulillah pada hari ini, undangan yang telah kita sebar hadir hampir 100%, sesuai dengan porsi yang diberikan bapak Sumardi,” kata Ketua RT.35.

Ia berharap kepada para warga, dalam kesempatan ini dapat menyampaikan usulan maupun pertanyaan yang dirasa perlu disampaikan kepada wakil rakyat tersebut.

“Nah kepada para warga, ada sesion tanya jawab atau diskusi bersama bapak Sumardi, yang mau mengusulkan atau menanyakan, dipersilahkan langsung. Karena beliau yang akan mengusulkan apa apa yang akan dilaksanakan, termasuk di wilayah kita,” harapnya.

Kemudian dalam kesempatan tersebut, Sumardi juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada para warga yang telah hadir dalam reses yang di gelarnya. Reses ini berguna untuk menyampaikan hal-hal penting yang ingin disampaikan oleh warga kepada wakil rakyat tersebut.

“Nanti jika ada pertanyaan terkait wewenang gubernur, maka itulah yang akan menjadi wewenang kami sebagai DPRD Provinsi Bengkulu,kalau DPRD Kota, maka itu menjadi kewenangan walikota,” kata Sumardi.

Sumardi pun menyarankan para warga untuk tidak segan menyampaikan keluh kesahnya, karena sebagai wakil para rakyat, Ia akan berupaya untuk menindak lanjuti aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat nantinya.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa pertanyaan ditampung oleh Sumardi, diantara nya terkait kerusakan yang terjadi di pelabuhan PT. Pelindo, pemasangan lampu jalan di kawasan simpang 2 jalur Pagar Dewa hingga Pulau Baai, pembangunan jalan beraspal, akibat banjir, warga meminta untuk pembangunan drainase air agar dapat mengatasi masalah tersebut.

Dari pertanyaan tersebut, Sumardi mengaku bahwa terkait persoalan kerusakan yang terjadi di PT. Pelindo, Ia sama sekali tidak mendapatkan informasi apapun tentang hal itu.

“Karena tidak ada informasi selama ini mengenai tergerusnya pinggir pantai lampu merah ujung bahwa itu sudah tergerus, bahkan kemaren kunjungan pak Gubernur kesana, mungkin ditutup-tutupi oleh orang Pelindo,” ungkap Sumardi.

Namun Ia akan segera datang ke lokasi untuk memantau secara langsung dan menyampaikan persoalan ini kepada Gubernur Bengkulu. Karena akibat kerusakan yang berlarut, pelabuhan akan terancam jika tidak segera ditindak lanjuti.

Terkait lampu jalan, Sumardi mengatakan bahwa kewenangan tersebut adalah milik kementerian perhubungan yang ada di Lampung, namun saat ini sudah ada yang didelegasikan untuk penugasan di Bengkulu.

“Jalan 2 jalur Pagar Dewa-Pulau Baai itu sudah wajar, saya kira sudah seharusnya kementerian perhubungan, melalui perwakilan dari Lampung, sudah berapa kali kita telepon, pernah sekali kami datangi langsung kesana, ternyata responnya juga belum ada. Nah oleh karena itu kami laporkan kepada pak Gubernur untuk dapat menangani jalan yang gelap gulita tersebut, padahal itu adalah jalan ekonomi yang saya kira non stop siang malam,” tegas Sumardi.

Dari sekian banyaknya pertanyaan yang disampaikan para warga, ada satu pertanyaan yang menarik perhatian Sumardi, yaitu terkait ekonomi kerakyatan yang diperuntukkan bagi ibu-ibu sekitar agar dapat menambah penghasilan dan pengetahuan untuk ibu rumah tangga.

“Jadi kalau ada program dari Provinsi, saya sangat memohon kepada bapak Sumardi, di ajaklah para ibu-ibu ini diberi bimbingan agar bisa menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai jual tinggi,” kata Ketua RT 35, Khairul Ikhwan.

Mendengar pertanyaan tersebut, Sumardi merasa tersentuh dan akan segera mengusulkan terkait pelatihan untuk para ibu-ibu di kelurahan setempat.

“Dan yang paling menyentuh bagi saya itu adanya usulan dari para ibu-ibu agar adanya pelatihan bagi mereka, agar mereka bisa mengolah potensi yang ada disekitar kita, diantaranya ubi kayu, pisang, kemudian jengkol, saya kira ini masuk akal sekali, nanti kita kasih tau ke kementerian Koperasi dan UKM untuk bisa masuk dana pokir disana khusus untuk pelatihan,” tutup Sumardi.

Di sesi ke-II dalam reses Sumardi, dalam sambutannya, Lurah Kelurahan Sumber jaya berpesan kepada para warga, agar dapat menyampaikan apapun yang menjadi keluh kesah warga selama ini.

“Jadi harapan kita semua, nanti kita bisa sharing aspirasi apa saja yang akan disampaikan, keluhan apa saja yang akan kita sampaikan ke pak Sumardi, sehingga apa yang menjadi keinginan rakyat bisa disambung, terkhusus pembangunan di Kelurahan Sumber Jaya,” kata Nazuro.

Nazuro juga menyampaikan kepada Sumardi, bahwa pembangunan jalan dalam di kelurahan Sumber Jaya akan segera di tindak lanjut dalam waktu dekat.

“Kemudian siring yang di belakang pak yang rusak, dulu itu di bangun oleh dinas PUPR Provinsi, jadi kalau banjir airnya meluap, karena aliran siring tersebut dari Kandang Mas, Sumber Jaya, tembus ke Padang Serai, nah itu perlu pengerukan dan normalisasi sungai,” sampai Lurah.

Ia juga menyebut bahwa pihaknya sudah berkirim surat kepada dinas PU Kota, dan telah direspon.

“Alhamdulillah dengan berbagai upaya dan telah dirapatkan di RT/RW, jadi warga yang disekitar sungai itu tidak keberatan kalau alat berat nantinya akan masuk, jadi mungkin itu pak kalau bisa dijembatani minta segera di tahun ini untuk segera dilakukan pengerukan dan normalisasi sungai biar tidak banjir lagi,” jelas Lurah.

Menanggapi hal tersebut, Sumardi mengatakan bahwa walikota Bengkulu telah merespon dan segera melakukan penindakan.

“Dikiri dan kanan lapangan tersebut itukan kebun, masukkan sampahnya ke Drainase besar tadi, lama-lama sampah itu lengket ketika musim panas, ga bisa hanyut, nyangkut lah sampah itu disitu, sehingga perlu dibersihkan,” kata Sumardi.

Termasuk normalisasi sungai itu, Sumardi mengatakan bahwa Walikota Bengkulu juga telah mensupport dan merespon terkait persoalan tersebut, maka Ia meminta agar para masyarakat dapat menerima jika ada pembangunan di sekitar sungai.

“Jalan 2 jalur ini pemda provinsi sudah melakukan tender, cuma persoalannya, dijalan ini batu bara 12 ton masuk, batu bara 18 ton masuk, bata bara yang rodanya 16 masuk, sedangkan kelas jalan itu bukan jalan kelas 1, melainkan kelas 2B,” kata Sumardi lagi.

Jika setelah pembangunan jalan, dan kemudian kendaraan berat masih melintasi, maka kemungkinan jalan tersebut tidak akan bertahan lama, bahkan paling lama hanya berkisar 8 bulan saja.

“Kecuali jalan dari pagar dewa sampai pulai baai, itu jalan negara, nah kalau jalan negara itu namanya jalan kelas 1, jalan kelas 1 itu mau 44 ton, tidak jadi masalah. Tapi alhamdulillah sebentar lagi jalan 2 jalur ini akan segera diperbaiki, dan patut kita syukuri dan kita pelihara, dan sampah-sampahnya jangan berhamburan,” tutup Sumardi.

Terakhir, Sumardi juga mensosialisasikan program walikota dan wawali kota Bengkulu terkait BPJS gratis, Sumardi menghimbau para warga terkhusus ibu ibu untuk dapat menghindari para anak terhindar dari kasus stunting.(Adv)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *