oleh

Suimi Fales Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Gelar Kegiatan Reses Masa Sidang Ke II

Nampak Foto Bersama Masyarakat Suimi Fales saat Gelar Reses

Bengkulu,referensipublik.com – Wakil ketua komisi II DPRD Provinsi Bengkulu l, Suimi Fales menggelar kegiatan reses, masa sidang ke II, Daerah Pemilihan Kota Bengkulu, Kamis (21/07/22).

Bertempat di kediaman Burhan, kelurahan Pematang Gubernur, Jalan Penantian, RT. 26, kecamatan Bangka Hulu.

Dalam reses tersebut, hadir Lurah Pematang Gubernur beserta staff, Sekretaris kecamatan Bangka Hulu, Bhabinkamtibmas, Ketua Rt.26, Ketua LPM, dan para warga yang mengikuti reses.


Suimi Fales Menyampaikan Kata Sambutannya

Dalam kata sambutannya, Suimi Fales mengatakan kepada warga dengan adanya kegiatan reses, Ia meminta jika ada masalah ataupun keinginan yang berkaitan dengan tujuan bersama, agar dapat disampaikan dalam momen ini.

“Inilah saatnya untuk menyampaikan, jangan nanti ketika saya sudah pulang, timbul rasa penyesalan, tapi yang berkaitan dengan tupoksi dan masuk wilayah dewan Provinsi, karena hasil reses usulan-usulan masyarakat ini akan disampaikan di sidang paripurna” kata Suimi Fales.

Suimi Fales atau yang akrab di sapa Wan Sui ini berharap, kegiatan silaturahmi ini tidak hanya sebatas reses saja, Ia mengungkapkan bahwa tidak ingin hadir ditengah-tengah masyarakat ketika ada kepentingan semata.

“Silaturahim kita ini bukan hanya sebatas reses ini saja, jadi kalau ada hajatan, atau sedekahan anak, bisa kabari saya. Atau kalau misalnya mendapat hal-hal yang tidak baik, mari kita saling berkabar,” ungkap Wan Sui.

Sesi Tanya Jawab Para Warga Kepada Suimi Fales

Dalam sesi tanya jawab, berbagi pertanyaan dan permintaan datang dari warga, mulai dari pembangunan bendungan untuk pemanfaat air PLTA Musi, susahnya mendapat pupuk subsidi lantaran terhalang tidak adanya kartu tani, pembuatan bendungan, dan siring di lahan persawahan para warga.

Masih seputar pertanian, salah satu warga setempat, Taslim juga mempertanyakan harga sawit, yang menurut sepengetahuannya, bahwa harga sawit saat ini tidak sesuai dengan SK yang telah dilayangkan oleh Gubernur Bengkulu yang disepakati bersama Perusahaan sawit.

“Kemaren saya liat antara Gubernur dengan pengusaha, bahwa tandan sawit per kilo Rp.2.815, tapi kenyataannya pak sempat Rp.2.250, jadi bagaimana harga itu jauh daripada yang kita harapkan, karena kita sebagai petani tidak mungkin dapat melaksanakan pertanian kalau hasil lebih kecil dari yang diharapkan,” jelas Taslim.

Kemudian para warga juga berkeluh kepada Wan Sui, untuk dapat membantu pembangunan paving block di area masjid, karena saat hujan, lapangan yang ada masjid, tergenang air.

Menanggapi keluhan tersebut, Wan Sui secara pribadi akan membantu para warga dengan memberikan semen sebanyak 30 sak.

“Saya akan bantu semen 30 sak untuk paving block, jadi kalau para warga sudah ingin melakukan pembangunan, hubungi saya dan akan dikirimkan semennya, untuk pembangunan yang lainnya bisa serahkan proposal ke saya agar bisa diajukan,” kata Wan Sui lagi.

Kemudian terkait harga sawit, Wan Sui menyebut bahwa harga yang telah disepakati bersama, seharusnya para perusahaan harus taat dengan ketentuan yang berlaku.

“Langkah konkrit pemerintah ini yang pertama adalah memutuskan harga TBS itu sesuai dengan hasil kesepakatan, semestinya perusahaan-perusahaan pengelola CPO perkebunan harus taat dengan apa yang disepakati,”

Jika tidak dapat mematuhi aturan yang berlaku, maka sudah seharusnya pemerintah mengambil sikap tegas.

“Kalau perusahaan tersebut tidak patuh, ya kita minta sikap pemerintah itu lebih tegas lagi, kalau perlu cabut izinnya. Tapi yakinlah pemerintah berusaha semaksimal mungkin akan mengatasi semua persoalan-persoalan tersebut,” tutup Wan Sui.(adv)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *