oleh

Sikapi Hasil Pemilu 2019, Ketua MUI Beserta Tokoh Agama Imbau Jangan Terpancing Gerakan People Power

Bengkulu – ReferensiPublik.com  >> Bertempat di Pondok Pesantren Pancasila Keluahan Jembatan Kecil, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, telah berlangsung buka puasa bersama tokoh agama dan Pimpinan Pondok Pesantren se-Provinsi Bengkulu sekaligus sosialisasi hasil Multaqo Ulama di Jakarta.

Direktur Ponpes Pancasila Bengkulu, KH. Ahmad Suhaimi mengatakan, berdasarkan hasil pertemuan seluruh Alim Ulama di Indonesia untuk menyikapi hasil Pemilu 2019.

“Seluruh pesantren bisa menyebarkan kepada masyarakat Bengkulu agar tidak terpancing dan ikut serta dalam gerakan People Power yang bisa mengancam kesatuan dan persatuan NKRI,”ujarnya.

Lanjut KH. Ahmad,  berharap agar terus menjunjung tinggi Islam yang Rahmatan Lil Alamin dengan menjadikan NKRI dan Pancasila adalah pedoman hidup kita sebagai Bangsa Indonesia.

“Mari jaga persatuan dan junjung setinggi-tingginya Islam yang Rahmatan Lil Alamin dengan menjadikan NKRI dan Pancasila,”jalas KH. Ahmad.

Sementara itu, Ketua MUI Prov. Bengkulu, Prof. Rohimin, dalam ceramah agamanya mengatakan, saat ini isu yang berkembang di media sosial dan media massa adalah ajakan untuk membuat gerakan People Power yaitu sebuah gerakan Inkonstitusional untuk menolak hasil Pemilu 2019. Gerakan tersebut dikhawatirkan akan menganggu keamanan dan kedamaian di Indonesia.

“Pesantren adalah lembaga pendidikan agama yang berisi calon ulama besar, saya mengajak agar seluruh pesantren mendoakan besama agar KPU bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik dan amanah untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas,”katanya.

Lanjut Rohimin, Melalui Multaqo ini, para ulama di Indonesia mengajak kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak terpengaruh, menenangkan diri dan menahan emosi dari tindakan yang mengarah kepada kemarahan, kegarangan, dan kekacauan serta terus mengedepankan kesatuan dan persatuan dalam bingkai NKRI,” tutupnya.

Berikut hasil Multaqo Ulama yaitu :

1) Menegaskan bahwa NKRI adalah bentuk negara Islam yang Rahmatan Lil Alamin dengan Pancasila sebagai falsafah bangsanya.

2) Mengajak umat Islam untuk menyambut Ramadhan dengan menjadi sillaturahmi, Ukhuwah Islamiyah, dan menghindari fitnah yang inkonstitusional.

3) Mengimbau umat Islam untuk mewujudkan stabilitas keamanan dan situasi yang kondusif selama Ramadhan.

4) Menagajak umat Islam untuk menangkal aksi provokasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

5) Mengajak umat Islam untuk menaati tata aturan dan undang-undangn yang berlaku di NKRI.

6) Mengajak umat Islam untuk tidak terpancing dalam melakukan aksi inkosntitusional baik langsung maupun tidak langsung.

7) Mengajak seluruh umat Islam untuk berlomba-lomba dalam kebaikan memajukan ekonomi masyarakat.

8) Mengumumkan bahwa Multaqo ini akan dilakukan terus menerus untuk mengawal kesepakatan awal ini.

Turut hadir dalam acara Direktur Ponpes Pancasila Bengkulu, KH. Ahmad Suhaimi, Kyai Sepuh, KH. A. Daroini, Ketua MUI Provinsi Bengkulu, Prof. Rohimin, Ketua Persatuan Alumni Pesantren Pancasila Bengkulu,  Prof. Yohanes Safri, dan Pimpinan Ponpes se-Kota Bengkulu.

(By)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *