oleh

Prabowo: Hasil Survei Tergantung Siapa Yang Bayar, Siap Ajak Sohibul Naik Kuda

 

JAKARTA,RP- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut hasil survei soal elektabilitas calon presiden (capres) dipengaruhi  oleh lembaga atau pihak yang membiayainya.

Oleh sebab itu, ia mengaku tak ambil pusing atas elektabilitasnya yang menunjukkan tren negatif berdasarkan hasil survei dari sejumlah lembaga, baru-baru ini.

“Hasil survei itu tergantung siapa yang bayar,” kata Prabowo di sela-sela berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Jumat (4/5/2018) lalu seperti dilansir Antara.

Menurut Prabowo, pihaknya memiliki tim survei sendiri. Berdasarkan survei internal tersebut, Prabowo mengklaim elektabilitasnya bagus. “Kami punya survei sendiri dan bagus,” ujarnya pula.

Memang, hal itu disampaikan Prabowo  untuk menanggapi elektabilitasnya dalam dua hasil survei sebelumnya yang dirilis Litbang Kompas dan Indikator Politik Indonesia, yang memang menunjukkan tren menurun.

Terkait hasil survei Indonesia Network Election Survey (INES) terhadap elektabilitas bakal calon presiden (capres) 2019 yang mengunggulkan Prabowo sendiri dan partainya, Ketum Partai Gerindra ini belum menanggapinya secara resmi.

Demikian pula terkait dengan adanya perbedaan hasil survei yang bertolak belakang dengan lembaga-lembaga survei sebelumnya pun memang belum ada tanggapan resmi dari Prabowo secara resmi.

Survei terakhir INES menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto justru mengungguli petahana Joko Widodo (Jokowi). Partai Gerindra juga tampil gemilang sebagai partai dengan elektabilitas tertinggi, mengungguli Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) dan Partai Golkar.

Prabowo unggul 50,20%, Jokowi 27,70%, Gatot Nurmantyo 7,40%, dan tokoh lain 14,70%,” ujar Direktur INES Oskar Vitriano, dalam paparannya, di Mess Aceh Amazing Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/5/2018).

Tingkat kepercayaan publik kepada Prabowo bahkan semakin meningkat ketika responden disodorkan pertanyaan secara tertutup. Karena, hasilnya, Prabowo tetap unggul dengan perolehan suara di atas 54,50%. Sementara Jokowi mendapatkan 26,10%, Gatot Nurmantyo 9,10%, dan tokoh lain 10,30%.

Sedangkan elektabilitas  Gerindra pun mendapatkan suara terbanyak dengan angka 26,2 persen disusul PDIP (14,3%), Golkar (8,2%), PKS (7,1%), Perindo (5,8%), PKB (5,7%), PAN (5,8%) , Demokrat (4,6%), PPP (3,1%), Nasdem (3,1%), Hanura (2,3%), PBB (2,1%), PKPI (0,9%), Berkarya (0,7 %), Garuda (0,4%) dan PSI (0,1%).

Survei INES dilakukan pada 12-28 April 2018 kepada 2.180 responden yang dipilih secara proporsional di 408 kabupaten/kota di Indonesia. Metode yang dilakukan dengan multistage random sampling. Margin of error dari survei ini yakni lebih kurang 2,1%, dengan tingkat kepercayaan 95%.

Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di sektor domestik atau publik dengan aneka profesi dengan ragam pendidikan dan ragam umur, serta penghasilan dan latar belakang agama yang berbeda. INES melakukan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara sistematis dengan melakukan cek ulang di lapangan sebanyak 20% dari seluruh responden.

Ketika merilis hasil survei lembaganya, Oskar menepis survei tersebut merupakan hasil pesanan. Mereka mengatakan bahwa lembaga surveinya merupakan lembaga yang kredibel.

Dia juga menegaskan bahwa lembaga surveinya mencari dana untuk penelitian tersebut secara independen. Dari mana saja, tidak dijelaskan secara rinci. Sementara lembaga-lembaga lain, seperti Indikator dan Kompas mengklaim bahwa sumber pendanaan dibiayai dengan kemampusn sendiri.

“Kami sudah terdaftar di Kemenkumham, bisa lihat SK-nya. Kami juga melakukan usaha untuk mendapatkan donor dari masyarakat dari lembaga-lembaga donor untuk melakukan penelitian secara akademis dengan memperhatikan metodologi-metodologi survei yang sudah diakui,” tutur Oskar.

Sebelumnya berdasarkan survei Litbang Kompas yang dirilis Senin (23/4/2018), elektabilitas Prabowo pada April 2018 mencapai 14,1% atau menurun dari hasil survei sebelumnya mencapai 18,2% pada Oktober 2017.  Tren itu bertolak belakang dengan elektabilitas petahana Joko Widodo saat ini sebesar 55,9% atau meningkat dari hasil survei sebelumnya sebesar 46,3%.

Sedangkan berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis Kamis (3/5), elektabilitas Prabowo sebesar 29,0%, menurun dibandingkan survei September 2017 sebesar 31,3%.

Koalisi dengan PKS

Sebagaimana diketahui, Prabowo Subianto telah menerima mandat dari kader Gerindra untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Dikabarkan, Prabowo akan resmi dideklrasikan sebagai capres di Kabupaten Banyumas, Jawa Barat, satu paket dengan calon wakil presiden.

PKS sebagai calon kuat mitra koalisi Gerindra di Pilpres 2019 sudah mengajukan sembilan nama sebagai cawapres pendamping Prabowo. Namun, hingga saat ini Prabowo belum menentukan calon wakil presiden yang bakal ia pilih.

Terkait itu Prabowo berencana mengajak Presiden PKS Sohibul Iman naik kuda untuk membahas seputar pemilihan presiden 2019. Rencana itu akan diwujudkan dalam waktu dekat.

“Hubungan dengan PKS baik, jadi mungkin nanti, sebentar lagi saya akan naik kuda dengan Pak Sohibul,” ujar Prabowo. (sky)

 



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *