JAKARTA, RP – Rumah anggota dewan DPRD DKI Jakarta Ir.H.Wahyu Dewanto SH MH dari Partai Hanura mendadak ramai dipenuhi ribuan jamaah pasalnya Ustad Abdul Somad mendatangi kediamnya guna mendengarkan tausyiah bertempat di Jalan Limo, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Rabu malam (11/7).
Wahyu merupakan putra pertama dari almarhum Bp. Edi Suripman Mangun Prawiro pemilik Pusat Grosir Cililitan (PGC) yang telah wafat 10 Juli 2017. Sehingga dalam masa wafat setahun ini diperingati dengan cukup persiapan.
Sebagai sohibul bait Wahyu menjelaskan pesan dan nasihat almarhum Edi yang mendidik anaknya dengan ketekunan dan kasih saying. Ia pun minta doa restu kepada hadirin yang datang agar rencana kepergian dirinya ke Tanah Suci Makkah pada Agustus 2018 berjalan lancar.
“Saya mohon doa restu bila dipercaya untuk tahun depan bersedia menjadi anggota Dewan periode kedua kali. Insya Allah saya akan perjuangkan aspirasi bapak dan ibu sekalian. Adapun rencana di DKI Jakarta 8 (Jakarta Selatan B) yang meliputi Tebet, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Pancoran, dan Jagakarsa.” Demikian disampaikan Wahyu sebelum acara puncak mendengar tausyiah dari Ustad Abdul Somad.
Ustad Abdul Somad seperti biasa mampu menampilkan ritme penampilannya yang penuh improvisasi di manapun ia punya kesempatan. “Seraya berkata tidak semata putus amalan seseorang hanya karena ia wafat”.
Ada pun tema yang dibawakan Ustad Abdul Somad membahas terkait makna silaturahim dari Haul wafatnya Edi.
Pertama, pertemuan ini menyambung silaturahmi dengan Habib Ali, Kapolres Jaksel yang pernah jadi muazin 7 juta jamaah pada 212 tahun 2016 lalu. Ia juga berpapasan dengan ustad Solmed, para habaib serta ulama Fadel Muhammad.
Acara yang dimulai sesudah Sholat Isya dan dilanjutkan dengan acara tahlilan serta dilanjutkan tausyiah dengan penceramah tunggal dinilai berhasil untuk memberi makna dari Silaturrahim. (**)
Komentar