oleh

Peletakan Batu Pertama, Dedy Wahyudi: Bedah Rumah Ini Adalah Dalam Rangka Membahagiakan Masyarakat

ReferensiPublik.com – Yuniarita tak mampu menahan air matanya yang jatuh ke pipi. Perempuan berusia 32 tahun ini menangis di hadapan Plt Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi, Kapolres Bengkulu AKBP. Pahala Simanjuntak dan Ketua BazNas Kota Bengkulu Habib Abdurahman Alkaf.

Yuniarita dan suaminya yang sedang sakit, Harmaizi (40) adalah salah satu warga yang mendapat bantuan bedah rumah program bedah rumah Polda Bengkulu yang kali ini bertepatan dengan moment peringatan Detasemen Two Thousand (DTT) dan SMDE, yakni angkatan Bintara dan Polwan Polda Bengkulu tahun 2020.

Dalam bedah rumah ini Polda Bengkulu melalui panitia yang tergabung dalam DTT dan SMDE bekerjasama dengan BazNas Kota Bengkulu dibantu para donatur lainnya. Senin (12/10/2020) Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi hadir dalam acara peletakan batu pertama pembangunan rumah Yuniarita yang berada di Jalan Bali, RT 5 RW 2 Kelurahan kampung Bali.

Di hadapan Plt walikota dan kapolres, Yuniarita bercerita sambil menangis. Ia tidak menyangka bakal mendapat bantuan program bedah rumah. Sejak suaminya sakit 10 bulan yang lalu, ia bekerja sebagai tukang ojek di pasar dari pukul 01.00 sampai pukul 06.00 WIB. Pagi harinya ia bekerja lagi sebagai tukang cuci baju di rumah orang.

Semua itu ia kerjakan demi untuk menyekolahkan kedua putranya dan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Penghasilan dari ngojek, Rp 20 ribu perhari untuk jajan kedua anaknya. Sedangkan gaji dari tukang cuci untuk makan sehari-hari.

Ia bisa tinggal di gubuk ukuran 3X3 meter itu pun berkat bantuan dari Ketua RT dan warga setempat. Sebelum tinggal di gubuk itu, Yuniarita numpang tinggal di rumah orang lain.

“Warga di sini baik-baik, ada yang ngasih saya seng, papan dan kayu. Saya benar-benar tidak menyangka dapat bantuan bedah rumah ini. Terima kasih Polda Bengkulu, Pemkot Bengkulu dan BazNas Kota Bengkulu. Saya tidak akan bisa membalas, hanya Allah yang akan membalas,” tutur Yuniarita sambil menangis.

Ia juga menceritakan bahwa saat ini suami tercintanya sedang sakit dan menurut keterangan pihak RSMY, harus dirujuk ke Palembang.

“Suami saya sakit paru-paru, di atas paru-parunya ada tulang yang menonjol. Harus dirujuk ke Palembang tapi belum punya biaya,” kata Yuniarita sembari mengatakan bahwa sewaktu sehat dulu suaminya bekerja sebagai kuli bangunan.

Dedy Wahyudi dalam kata sambutannya mengatakan bahwa ia atas nama Pemkot Bengkulu sangat terima kasih dan support atas program bedah rumah dari Polda Bengkulu yang bersinergi dengan Pemkot Bengkulu melalui BazNas Kota Bengkulu.

“Saya atas nama Pemkot Bengkulu merasa bangga dan bahagia. Membangun kota ini perlu kerjasama dan sinergitas dengan pihak lain. Kita bersyukur dalam hal ini Polres Bengkulu tisak hanya menangani kamtibmas tapi mensupport pemkot untuk mensejahterakan masyarakat,” ujar Dedy.

Ia mengatakan, program bedah rumah ini dalam rangka untuk membahagiakan masyarakat sesuai dengan visi misi Helmi dan Wawali mewujudkan kebahagiaan di tengah-tengah masyarakat.

Ia juga support dengan anggota Polda Bengkulu dan Polres Bengkulu yang tergabung dalam DTT dan SMDE. “Kalau boleh saya titip, mereka (DTT) layak diberikan reward,” ujar Dedy kepada Kapolres Bengkulu.

Usai acara peletakan batu pertama program bedah rumah, dilanjutkan dengan penyerahan bantuan modal usaha dari BazNas Kota Bengkulu kepada Ibu-ibu tukang jamu gendon.

(Mc)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *