oleh

Optimalisasikan Peran KPP, Dinas PUPR Kota Siap Bangun 15 IPAL Baru

ReferensiPublik.com – Sejumlah 150 orang peserta ikut pelatihan optimalisasi peran dan fungsi Kelompok Penerima dan Pemanfaatan (KPP) Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) ISBD (Islamic Develompent Bank) yang diselenggarakan Dinas PUPR Kota Bengkulu di Hotel Nala Seaside, Rabu (20/03/2019).

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Bengkulu menggelar Pelatihan ini guna untuk mengoptimalisasikan peran KPP dalam pemeliharan dan pemanfaatan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang telah dibangun maupun yang akan dibangun di beberapa titik tahun 2019.

Dikatakan Dian Fizaili selaku Kabid Cipta Karya bahwa pihaknya meginginkan Program yang akan dilaksanakan yaitu pembangunan IPAL benar-benar di optimalisasikan oleh KPP, dan melestarikan IPAL yang telah dibangun dan dikelola sehingga pembangunanya tidak sia-sia.

“Jadi kita ingin mereka benar-benar tahu bagaimana melestarikan IPAL yang telah dibangun dikelola hingga pembangunan kita tidak sia-sia dan berkesinambungan,” kata Dian saat dijumpai di Aula Hotel Nala Side Pantai Panjang.

Menurutnya, data di lapangan yang sudah tercatat dalam pembangunan IPAL ini dilakukan sejak tahun 2014 program dari Sanimas sendiri maupun program dari dana DAK, Program dana DAK sendiri itu merupakan program reguler dari pusat, dan di tahun 2018 lalu banyak pembangunan IPAL sekitar 20 titik, dari program sanimas sendiri pada tahun 2018 ada 15 titik.

Direncanakan tahun 2019 ini Sanimas akan melanjutkan pembangunan IPAL sebanyak 15 titik, dengan kriteria minimal 50 KK, jika kurang dari itu kemungkinan belum bisa, dan adanya masyarakat yang menghibahkan tanahnya untuk pembangun IPAL tersebut.

Sedangkan Sekretaris Daerah Kota Bengkulu Marjon menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan pelatihan Sanimas ini berbicara tentang bagaimana penyelamatan lingkungan agar tidak terkontaminasi dengan limbah-limbah, dan yang paling penting adalah bagaimana pembelajaran bagi masyarakat untuk tidak membuat lingkungan itu menjadi kotor, baik itu masalah Sanitasinya maupun tempat buang tinjanya maupun yang lainnya.

“Kita menginginkan bagaimana setiap peserta yang hadir mewakili dari setiap KPP dan Kosasi serta masyarakat bisa memanfaatkan dan mengelola masalah sanitasi ini agar tidak menimbulkan permasalahan lingkungan,” ujar Marjon.

Lanjut Marjon, diharapkan ini menjadi ilmu bagi mereka yang hadir hari ini untuk menjadi pion bagi masyarakat agar ia mewakili pengetahuan untuk membagi kepada orang lain.

“Kita tentunya berharap mereka yanh hadir hari ini bisa menyalurkan ilmunya kepada masyarakat lainnya bagaimana pemanfaatan sanitasi dan pengelolaannya nantinya, agar lingkungan kita tidak terkontaminasi oleh limbah,” marjon.

(Adv)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *