SULAWESI TENGGARA. RP – Puluhan tenaga honorer kategori dua yang tergabung dalam Forum Pergerakan K2 Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara turun gunung.
Rombongan K2 Muna ini menggelar aksi damainya didepan gedung DPRD Kabupaten Muna dengan memuntut perubahan dan kelanjutan nasib mereka yang hingga kini masih honorer abadi.
Sederhananya, Mega, sang orator, mempertanyakan nasibnya dan kawan-kawan kepada Pemerintah Daerah bahwa sampai detik ini, kenapa belum diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)?
“Kami mau menuntut hak sebagaimana mestinya, dan kami merasa dengan adanya peraturan pengangkatan K2 yang dibatasi usia, seakan mau menyingkirkan dan menenggelamkan pengabdian kami selama ini,” teriak Mega, Selasa, 30/10.
Mega pun menekankan kepada Pemda, stakeholder terkait, agar membuka mata melihat derita para K2 ini yang sudah bertahun-tahun mengabdi untuk daerah.
Tidak cuma memberikan janji manis, Mega dan kawan-kawan berharap kepada pemerintah, memberikan dukungan moril terhadap perjuangan honorer K2 Kabupaten Muna.
“Kami juga mendesak kepada pemerintah pusat, untuk segera mengeluarkan kebijakan khusus dan strategis. Menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah pilihan dan harga mati untuk kami,” tegasnya.
Menanggapi tuntutan Mega, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Muna, La Ode Diyrun mengatkan akan follow up atau tindak lanjuti hal itu.
Diyrun pun akan melanjutkan tuntunan para K2 Muna di DPR RI dan mendesak Pemerintah Pusat serius melihat misteri dari nasib honorer K2 ini yang tak kunjung diangkat menjadi PNS.
“Semoga secepatnya pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan khusus. Kami sudah membuat surat pernyataan sikap yang kami ikrarkan demi kepentingan tenaga kerja honorer K2 Kabupaten Muna,” ucap Diyrun.
Diketahui misteri nasib K2 inipun tidak cuma terjadi di Muna bahkan diseluruh Nusantara. Adapaun realisasinya, eluruh K2 Indonesia meminta: tanpa melihat batasan usia, instansi, dan proses seleksi tes diangkat menjadi Pegawai Negri Sipil (PNS).
Komentar