oleh

Mendagri Harapkan Pilkada 2020 Jadi Gerakan Atasi Covid-19

ReferensiPublik.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian mengatakan, pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 harus menjadi  gerakan bersama penanganan Covid-19.

Penyebabnya, pilkada digelar di tengah pandemi yang memiliki dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

“Pilkada ini menjadi gerakan bersama dengan seluruh jajaran Pemda di 270 Daerah dan seluruh komponen masyarakat untuk menangani Covid-19 dan dampak sosial-ekonominya,” kata Mendagri melalui keterangan tertulisnya, Senin (13/7/2020).

Mendagri juga setuju dengan gagasan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mendukung penyelenggara, kontestan hingga tim sukses untuk menjadi agen percontohan penanganan dampak covid-19.

“Saya setuju dengan gagasan KPU yang mendukung para penyelenggara, kontestan, Tim Sukses menjadi contoh dan agen untuk melakukan sosialisasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat melawan Covid-19 dan dampak sosial-ekonomi masyarakat,” tuturnya.

Menurutnya para kontestan pilkada dapat melakukan gerakan disiplin protokol kesehatan. Sehingga masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan covid-19.

“Para peserta Pilkada bisa melakukan gerakan disiplin agar masyarakat mengerti, sadar, paham terhadap Covid-19 adalah dengan mengimplementasikan pembagian masker. Sehingga masyarakat disiplin menggunakan masker. Mensosialisasikan gerakan cuci tangan dengan bahan pelarut lemak usai memegang benda atau alat yang kemungkinan telah disentuh orang lain. Menjaga jarak minimal 1,5 meter, serta menghindari kerumunan dan kampanye maksimal 50 orang dengan protokol kesehatan,” paparnya.

Sementara untuk penyelenggara dapat terlibat dalam memastikan protokol kesehatan berjalan dalam kehidupan berdemokrasi. Salah satunya dengan penerapan protokol kesehatan dalam setiap tahapan pilkada.

“PKPU dan Peraturan Bawaslu sudah disusun berdasarkan protokol kesehatan. Semua tahapan pilkada yang dilakukan KPU sejak tanggal 15 Juni, sampai kampanye, dan pengawasan hingga penyelesaian sengketa Pilkada oleh Bawaslu, semuanya menerapkan protokol kesehatan yang ketat” urainya.

Bahkan tim sukses juga memiliki peranan dalam penanganan Covid-19. Pasalnya tim sukses akan dihadapkan pada isu penanganan Covid-19 yang efektif di daerah masing-masing.

“Isu yang paling penting yaitu penanganan Covid-19 dan dampak sosial ekonominya. Inilah adu gagasan yang sehat. Para kontestan juga bisa membagikan masker, menumbuhkan gerakan-gerakan cuci tangan dan pola hidup bersih dan sehat, juga menerapkan kampanye via online atau kampanye tatap muka tapi sesuai protokol kesehatan,” tambahnya.

Sebelumnya KPU RI mengimbau kampus berperan aktif, dalam menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Menurut anggota KPU RI, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, pilkada  yang tahapan pemungutan suaranya pada tanggal 9 Desember 2020 itu akan berjalan lancar jika seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) aktif mengambil peran.

“Peran kampus dalam memberikan edukasi sejak dini mengenai pilkada serentak juga penting, jadi kelancaran pilkada ini jadi tanggung jawab semua pemangku kepentingan,”  kata Raka Sandi.

Ia mengatakan, bahwa potensi penurunan angka partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2020 mungkin saja terjadi. Namun, bila sosialisasi, edukasi, serta literasi terus dilakukan secara masif sejak dini oleh Pemerintah serta kampus-kampus, dia yakin itu akan mengurangi risiko tersebut.

Selain terkait dengan pilkada, sosialisasi, edukasi, dan literasi yang diperlukan juga terkait dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 kepada partisipan pilkada.

Selain hak berdemokrasi, kata dia, hak memperoleh kesehatan juga menjadi prinsip masyarakat pada masa pandemi seperti saat ini.

Adanya pemahaman partisipan pilkada terkait dengan protokol kesehatan Covid-19, kata Raka Sandi, dapat meningkatkan kepercayaan publik untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) serta menggunakan hak pilihnya

(Ip)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *