oleh

Lihat Pores Kemitraan, Kedutaan Indonesia untuk Australia Kunjungi Seluma

SELUMA. RP – Bupati Seluma H. Bundra Jaya, menerima  kunjungan Patricia Bahtiar dari Kantor Kedutaan Indonesia untuk Australia, dan Direktur Woman Crisis Center (WCC) Provinsi Bengkulu Teti Sumeri beserta rombongan. Selasa pagi (19/02)

Direktur Woman Crisis Center Teti Sumeri mengatakan, bahwa kunjungannya bersama Kedutaan dari Australia, adalah dalam rangka mendampingi dari pihak Kedutaan Indonesia untuk Australia, guna melihat secara langsung seberapa jauh proses kemitraan yang terbangun di Kabupaten Seluma, serta beberapa kebijakan yang disikapi oleh Pemerintah Kabupaten Seluma.

“Hari ini kita bersama Kedutaan Indonesia untuk Australia, berkunjung ke Seluma dalam rangka melihat sejauh mana perjalanan kemitraan yang terbangun di Kabupaten Seluma,”terang Teti.

Menurutnya ada beberapa hal yang menjadi pokok kerjasama bersama Pemerintah Kabupaten Seluma, diantaranya hal yang berkaitan dengan perlindungan terhadap perempuan dan anak, serta pencegahan pernikahan di bawah umur dan pernikahan dini. Oleh sebab itu pihaknya meminta agar Pemerintah Kabupaten Seluma menerbitkan Perda nomor 27 tahun 2018 tentang pernikahan dini.

“Memang kita punya beberapa kerjasama bersama Pemerintah Kabupaten Seluma, diantaranya perlindungan perempuan dan anak serta, pencegahan terhadap pernikahan dini,” lanjutnya

Selain itu, menurut Teti Sumeri untuk Kabupaten Seluma setidaknya ada sekitar lima desa, Desa Talang Tinggi, Desa Purbosari, Desa Lubuk Lagan, Desa Sidoluhur (Kecamatan Seluma Barat),  dan Desa Padang Kuas (Kecamatan Sukaraja), yang menurut data dari WCC masih sering terjadi pernikahan dini, sehingga harus diperhatikan secara khusus oleh Pemerintah Kabupaten Seluma.

“Ada beberapa desa yang ada di Kabupaten Seluma, yang menjadi tujuan utama pihak WCC dan Kedutaan Indonesia untuk Australia, untuk didampingi karena masih banyaknya kasus pernikahan dini terjadi,” katanya.

Menanggapi banyaknya kasus kekerasan Seksual terhadap anak, yang mana pada saat ini pelakunya kebanyakan adalah orang terdekat korban, hal ini juga menjadi salah satu perhatian khusus dalam kasus tersebut, dimana menurutnya Kabupaten Seluma termasuk salah satu daerah yang tingkat kekerasan kepada anak sangat tinggi.

“Terkait dengan kekerasan seksual terhadap anak, hal ini juga menjadi pusat perhatian kami, yang mana ini menjadi target kami di Kabupaten Seluma,” sampainya.

Menurutnya kejadian tersebut, bukanlah menjadi sebuah kegagalan dari Pemerintah Kabupaten Seluma maupun pihak WCC, dimana saat ini kasus tersebut mengalami perputaran. Kasus tersebut semakin mengerikan karena kebanyakan pelakunya merupakan orang terdekat korban.

“Saya rasa ini bukan kesalahan sepenuhnya dari pihak Pemerintah maupun kita, karena saat ini kasus tersebut sudah mengalami perputaran, yang mana pelakunya merupakan orang terdekat korban,” ungkapnya.

Oleh karena itu, menurutnya dengan bekerja sama dengan pihak kedutaan Australia, akan dilakukan upaya pendidikan kritis di setiap desa, hingga akan menemukan hasil yang diharapkan kedepannya.

“Jadi salah satu upaya kita, adalah memberikan pendidikan kritis terkait dengan kasus kekerasan seksual terhadap anak,” demikian tutupnya.

(Be- W)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *