oleh

Kota Bengkulu Belum Miliki Pasar Induk, Trotoar Jalan Dijadikan Lapak Pedagang

ReferensiPublik.com – Maraknya pedagang Pasar Tradisional Panorama yang berjualan di trotoar hingga badan jalan, nampaknya perlu mendapat perhatian serius dari pihak terkait. Pasalnya keberadaan pedagang ini menimbulkan kemacetan dan mengganggu pengguna jalan.

Seperti yang kita ketahui bersama sedang terjadi di Kota Bengkulu saat ini. Banyak para pedagang yang mendirikan lokasi berjualan barang mereka terkesan semaunya.

Contohnya disepanjang jalur wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu yang kini dipenuhi dengan kios-kios penjual baju daster.

Lapak Pedagang Daster di Wisata Pantai Panjang

Belum lagi deretan penjual buah dan sayuran dadakan yang sering muncul dibeberapa titik persimpangan di kota Bengkulu.

Selain memberikan dampak kurang enak dipandang, tentunya kebersihan menjadi salah satu persoalan yang tentunya harus diperhatikan juga.

Hal ini juga dapat mempengaruhi Penghasilan Asli Daerah (PAD), yang seharusnya bisa didapatkan dari para pedagang, namun untuk sekarang ini belum terlihat hasilnya.

Padahal, Kota Bengkulu memiliki beberapa lokasi bangunan pasar, namun sayangnya pemerintah setempat nampaknya tidak mampu mengelola, hingga akhirnya pasar tersebut terkesan terbengkalai.

Salah satu contoh nyata yaitu pasar Barokoto, yang hingga kini tak tau kemana arahnya.

Kehadiran Pasar Induk dianggap sebagai salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi berbagai persoalan ini.

Selain itu, keberadaan pasar induk juga akan menjadi salah satu faktor pendorong perkembangan kota Bengkulu, karena dapat membentuk struktur ekonomi kota yang bagus untuk kedepannya.

(Red)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *