oleh

Keselamatan Anak Kita Prioritas Utama, Zacky: TK, SD/SMP Sebaiknya Jangan Dulu KBM Tatap Muka

ReferensiPublik.com – Kebijakan Pemerintah Kota Bengkulu yang mengintruksikan agar kegiatan belajar mengajar tingkat PAUD /TK, SD/MI dan SMP/MTs dilakukan secara online didasarkan atas pertimbangan keselamatan anak-anak didik.

Hal ini mengingat penularan virus corona masih terus terjadi. Bahkan jumlah kasus positif terus meningkat. “Kebijakan itu juga selaras dengan arahan pemerintah pusat agar menghindari dulu kegiatan belajar tatap muka untuk daerah dengan zona merah. Karena Kota Bengkulu masih zona merah, pilihan belajar dari rumah adalah yang paling bijak,” ujar anggota TP2KB, Zacky Antony, SH, MH.

Dikatakan Zacky, mengenai ada orangtua menginginkan kegiatan belajar tatap muka, dirinya bisa memahami. Tapi dia juga mengingatkan bahwa banyak juga orangtua yang keberatan anaknya sekolah tatap muka. Hal ini perlu disikapi secara arif oleh pihak sekolah atau yayasan.

“Kalau tingkat SMA atau SMK, mungkin bisa dilakukan kombinasi tatap muka dengan mata pelajaran tertentu. Tapi kalau untuk TK, SD dan SMP, sebaiknya jangan dululah. Terlalu berisiko. Anak-anak TK dan SD itu masih butuh bimbingan dan arahan. Beda kalau SMA dan perguruan tinggi, mereka sudah mengerti,” katanya.

Jangan sampai, lanjut dia, kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka TK, SD dan SMP tersebut membuka klaster baru virus covid 19. “Sekarang kita memang dituntut banyak bersabar. Semua lagi sulit. Kita menghadapi musuh yang tidak kelihatan. Tapi yang paling bijak adalah kita menghindari dulu KBM tatap muka, khususnya anak TK, PAUD, SD termasuk SMP,” ujar Zacky.

Wali Murid Keberatan Anaknya
Mulai Belajar di Sekolah

Beberapa wali murid ngaku keberatan dengan kebijakan pihak sekolah yang mulai menyuruh murid belajar di sekolah. Salah satu wali murid TK Ihsan Kamil Kelurahan Padang Jati yang minta namanya tidak disebut berharap pihak sekolah mengikuti imbauan dari pemerintah.

“Di Bengkulu ini kan masih zona kuning. Harusnya pihak sekolah mematuhi aturan dari pemerintah. Mari kita sama-sama ikuti protokol Covid-19. Kalau sudah zona hijau silahkan belajar di sekolah lagi. Untuk pihak sekolah, kami mohon ikuti saja anjuran pemerintah, bahwa belum diperbolehkan belajar tatap muka di sekolah,” sampainya.

Sementara itu, Kadis Pendidikan Kota Bengkulu Hj.Rosmayetti sudah mendapat informasi bahwa ada beberapa sekolah swasta yang mulai KBM di sekolah. Maka dari itu ia sudah menurunkan pengawas sekolah untuk memantau dan mendata.

“Kita sudah turunkan tim pengawas sekolah. Nanti ada laporan dari pengawas, kita akan buat surat peringatan dan kirimkan ke sekolah-sekolah itu. Mari kita mematuhi anjuran pemerintah pusat dan daerah agar kesehatan anak didik terjamin,” ujar Rosmayetti.

Dikatakannya, tidak adanya KBM di sekolah bukan berarti murid atau siswa tidak belajar. Bukan pula pemerintah mengesampingkan pendidikan. Namun kesehatan anak-anak lebih diutamakan tanpa mengesampingkan pendidikan mereka.

“Pembelajaran kan masih bisa tetap berjalan. Tapi dari rumah, bukan di sekolah. Sudah ada edaran 4 menteri yakni Menteria Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menpan RB bahwa untuk daerah yang masih zona kuning, oranye dan merah memang masih harus belajar dari rumah,” terang Rosmayetti.

Pertimbangan lainnya, sambung Rosmayetti meningkatnya penyebaran Covid-19 membuat semua masyarakat harus semakin waspada.

(Rilis)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *