oleh

Kemajuan Bengkulu Butuh Kemitraan yang Kuat

BENGKULU. RP – Kalkulasi dan perhitungan yang dilakukan oleh Bappenas, McKinsey, dan Bank Dunia, Indonesia diyakini memiliki banyak peluang menguntungkan di masa mendatang dan menjadi salah satu negara dengan ekonomi terkuat di dunia.

Peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk mempersiapkan diri agar mendapatkan keuntungan lebih dahulu melalui sinergisitas pembangunan dengan pemerintah pusat baik dalam hal perencanaan maupun penganggaran.

Demikian disampaikan Senator Muda Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengenai prospek pembangunan Bengkulu pada tahun mendatang kepada wartawan di Bengkulu, Rabu (9/1/2019).

“Kuncinya adalah membangun hubungan kemitraan yang kuat antara pusat dan daerah, mulai dari tingkat terkecil, kabupaten/kota, provinsi, jajaran daerah, dewan-dewan daerah, semua sama-sama menjalin sinergisitas,” katanya.

Dalam praktiknya, Wakil Bendahara III Ikatan Keluarga Seluma, Manna, Kaur ini senantiasa berupaya untuk menjumpai konstituennya untuk menampung berbagai masukan dan solusi atas setiap berbagai persoalan yang dihadapi oleh warga masyarakat.

“Saya juga sangat terbuka bagi instansi pemerintahan di Bengkulu yang ingin memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada pemerintah pusat terutama yang menyangkut permasalahan-permasalahan mendasar yang dihadapi oleh warga masyarakat,” ungkap Senator Riri.

Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bengkulu mengungkapkan, sesaat lagi Pemilihan Umum (Pemilu) akan digelar, tepatnya pada 17 April 2019. Ia berharap perdamaian dapat terjaga dan pertentangan antar elit politik tidak merembet hingga ke jajaran birokrasi daerah.

“Buktikan bahwa kita sudah matang dalam berdemokrasi, tidak mudah diprovokasi dengan hoaks dan fitnah sehingga kita tetap bisa mantap melewati berbagai tantangan di tengah perekonomian global yang dibayangi ketidakpastian dan perlambatan,” ujar Senator Riri.

Di samping itu, Ketua Bidang Tenaga Kerja, Kesehatan, Pemuda dan Olahraga BPD HIPMI Provinsi Bengkulu ini meminta kepada pemerintah pusat untuk mengalokasikan anggaran yang lebih kepada daerah-daerah dengan kemiskinan penduduknya yang masih tinggi seperti Bengkulu.

“Agar ada pemerataan, agar ada lebih banyak kesempatan kerja, agar ada pengurangan kemiskinan, sehingga kondisi ekonomi kita bisa stabil, daya beli masyarakat kita bagus, kesempatan kerja terbuka lebar,” harap Senator Riri.

Ketua Umum Pemuda Jang Pat Petulai ini memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu di bawah kepemimpinan Gubernur Rohidin Mersyah yang mampu mengendalikan inflasi pada tahun 2018 kemarin lebih rendah dibandingkan inflasi nasional.

“Semoga sepanjang tahun 2019 dan seterusnya harga-harga tetap stabil dan pertumbuhan ekonomi Bengkulu dapat lebih baik. Saya dan tentunya juga rekan-rekan lainnya di Senayan akan terus berupaya agar bagaimana aspirasi di daerah dapat didengar dan direalisasikan untuk kemajuan Bengkulu,” demikian Senator Riri.

Untuk diketahui, pemerintah merencanakan belanja negara sebesar Rp2.461,1 triliun, meningkat dari nota keuangan 2019 yang sebesar Rp2.439,7 triliun. Belanja tersebut terdiri atas belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp855,4 triliun, belanja non-K/L sebesar Rp778,8 triliun, serta transfer ke daerah sebesar Rp826,7 triliun.

Rinciannya, belanja non K/L terdiri atas program pengelolaan utang sebesar Rp275,8 triliun, pengelolaan hibah negara sebesar Rp1,9 triliun, belanja lainnya Rp150,7 triliun, dan transaksi khusus sebesar Rp126 triliun. Sementara pengelolaan subsidi Rp224,3 triliun dengan subsidi energi sebesar Rp159,9 triliun dan subsidi non energi Rp64,3 triliun.

(Ads)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *