oleh

Gawat, Listrik LRT Diduga Disabotase, Butuh Perbaikan 2 Bulan dan Bisa Ganggu Asian Games

 

PALEMBANG,RP – Para petinggi PLN  saat ini tengah dibuat pusing.Proyek galian listrik PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumbagsel di kawasan Kenten terganggu akibat saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) berkekuatan 150 KV yang digunakan untuk menunjang proyek Light Rail Trasit (LRT), terputus. Padahal jadwal ujicoba LRT sudah dekat.

PLN menduga ada sabotase

Deputi Manager Hukum PLN  UIP Sumbagsel, Rohati Tarigan, mengatakan kabel terputus akibat disabotase atau dirusak oleh orang tak dikenal.Info itu dia terima, Kamis (3/5) sekitar puku 19.00 WIB.

“Saya baru terima infonya dan sekarang sedang menuju ke lokasi untuk mengecek,” ujarnya kepada Tribun Sumsel.Rohati belum mendapat laporan detil. Yang ia tahu baru terkait sabotase kabel. Pihaknya akan melaporkan insiden itu ke polisi.

“Yang jelas dampaknya mengangu pekerjaan kami untuk LRT. Pastinya ini akan kami laporkan ke pihak kepolisian. Apapun yang menyangkut tindak pidana pasti kami laporkan,” tegas dia.

Secara terpisah, Manager Unit Pelaksana Proyek Jaringan Sumsel (UPPJS), Effendi mengatakan, kabel yang putus merupakan sarana penunjang operasional Asian Games.

Effendi khawatir, karena ada masalah ini, membuat jaringan listrik saat perhelatan Asian Games terganggu, bahkan dampak paling buruk PLN  tidak dapat mengaliri listrik pada LRT yang rencananya akan segera diujicoba.

“Akibat kerusakan ini mengakibatkan jaringan SKTT PLN untuk kota timur Kenten terputus dan tidak bisa dioperasikan. Akibatnya, pasokan listrik penunjang Asian games dipastikan terputus,” katanya.

Effendi menerangkan, proyek galian seharga Rp 1,3 Triliun ini terputus berpotensi mengakibatkan seluruh jaringan di Kota Palembang ikut merasakan dampaknya.

Menurutnya, kerusakan ini memang terjadi di satu titik yakni di kawasan Jalan Kapten Najamudin Kenten, tetapi itu akan berdampak pada jaringan diseluruh kota Palembang.

“Kalau satu titik rusak, dampaknya se-Sumsel.Jadi upaya kami selama ini sia-sia. Untuk satu titik ini kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 22 miliar,” tegasnya.Effendi menyebutkan, sebelumnya PLN telah menyalurkan tegangan listrik dan akan melakukan ujicoba pada Minggu besok.

Namun, hal itu dipastikan gagal karena adanya kendala ini.Dia mengatakan, proyek itu memang masih bisa untuk diperbaiki, namun waktu yang dibutuhkan cukup panjang, yakni sekitar dua bulan.

Tak hany masalah waktu, untuk perbaikan ini, PLN harus memanggil tenaga ahli dari luar negeri.Selain itu, barang yang digunakan untuk proyek ini tidak ada di Kota Palembang dan harus didatangkan dari luar negeri. (trb)

 

 



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *