oleh

Bukan Prabowo Atau Jokowi,Jenderal Gatot Maju Capres Bersama AHY? Demokrat Buka Poros ke-3!

 

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menilai poros ketiga menjadi kebutuhan bangsa di tengah stigma publik hanya dipecah kepada kubu Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

Paling tidak itu terlihat ketika perang hastag dan perang harapan ini menjadi polemik nasional yang justru menutupi banyak masalah bangsa sesungguhnya.

”Jika presiden dan jajarannya sibuk ngurusin hastag, lantas siapa yang urus dan peduli bangsa ini?

Jika oposisi hanya sibuk mengejar merebut kekuasaan, lantas siapa yang akan memberi solusi bagi rakyat ini?” Demikian Ferdinand mempertanyakan hal itu dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Senin (7/5/2018).

Menurutnya, kedua kubu ini, baik Jokowi dan Prabowo menjadi sibuk hanya untuk dirinya.Yakni yang satu sibuk mempertahankan kekuasaan, yang satu lagi sibuk merebut kekuasaan. Rakyat terbelah dan tidak ada yang urus.”Suhu politik semakin tinggi, semakin panas. Ini karena stigma publik hanya dipecah kepada kubu Jokowi dan Prabowo semata. Akhirnya energi yang bertolak belakang ini menjadi adu kuat dan ancamannya justru keutuhan bangsa.”

Bercermin pada hal itu, dia menilai poros ketiga dalam pemilu yang akan datang bukan lagi sekedar urusan kekuasaan.Tapi menjadi soal urusan menyelamatkan bangsa ini dari perpecahan yang lebih tajam.

Poros ketiga kata dia, menjadi kebutuhan bangsa. Poros ketiga menjadi jalan menyelamatkan bangsa.”Poros ketiga yang tadinya menjadi jalan alternatif, sekarang justru menjadi jalan yang akan menjadi pilihan utama,” tegasnya.

Untuk itu dia menilai sangat layak mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dengan putera sulung Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pilihan dan menjadi jalan keluar untuk didorong di poros ketiga.

“Saya pikir, Gatot Nurmantyo dengan AHY bisa menjadi pilihan dan menjadi jalan keluar dari konflik dan kemelut yang semakin dalam ini,” ujarnya.Ada juga kata dia, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan dan lainnya.

“Ada Yusril, ada Chairul Tanjung yang juga layak di simulasikan menjadi jalan keluar dan solusi bagi polemik yang tak kunjung bisa diselesaikan dengan baik.” Bagaimana mau menyelesaikan masalah yang lebih besar? Jika masalah hastag saja tidak bisa diselesaikan secara baik dan adil. ( trb)

 

 



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *