oleh

Amien Rais Juga Ingin Presiden Baru Tahun 2019

 

JAKARTA,RP- Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menyatakan bahwa umat Islam harus rajin untuk sholat dan berdoa. Mantan Ketua MPR ini pun ingin umat Islam berdoa agar pada 2019 nanti Indonesia punya presiden baru.

“Allah bisa pakai bahasa apa saja. Bisa! Mudah-mudahan negeri kami, negeri muslim terbesar di muka bumi pada tahun 2019 mendapat presiden yang baru,” tutur Amien dalam acara Tasyakuran Satu Tahun Ustadzah Peduli Negeri di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Amien Rais pun tetap mengajak seluruh umat Islam dan partai Islam untuk tetap berjuang di Pilpres 2019 mendatang. “Caranya mudah bin gampang,” ucapnya.

Menurutnya, jika umat Islam dan partai Islam hanya ‘leyeh-leyeh’ dan menunggu pertolongan Allah, maka kemenangan Jokowi bisa saja terjadi. Oleh sebab itu, ia mengajak umat Islam harus rajin untuk solat dan berdoa agar presiden baru benar-benar hadir pada Pilpres 2019.

Amien Rais sempat menunjuk foto Jokowi saat acara tasyakuran di Balaikota DKI. Sembari menunjuk gambar pada foto tersebut, Amien menyebut elektabilitas  calon presiden petahana Joko Widodo sudah ‘going down’ alias anjlok.

“Ini elektabilitasnya sudah going down,” kata Amien sambil menunjuk foto Jokowi di hadapan para hadirin tasyakuran. Foto Jokowi sebagai presiden yang ditunjuk itu berada di sebelah kanan Amien yang tengah bicara di atas podium.

Amien melanjutkan, berdasarkan hasil survei yang ia peroleh, elektabilitas Jokowi saat ini berada di angka 50 persen. Ia menegaskan dengan elektabilitas sebesar itu, maka kecil kemungkinan Jokowi akan kembali terpilih di periode kedua. “Untuk menang kembali itu seperti mission imposible,” ujar Amien.

Survei Kompas

Namun, dalam sejumlah survei terkait kontestasi Pilpres 2019, elektabilitas Jokowi selama beberapa bulan terakhir selalu berada di atas Prabowo Subianto. Bahkan hampir semua survei memperlihatkan elektabilitas Jokowi mencapai angka 50 persen lebih, sementara Prabowo terus menurun.

Yang terakhir, Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Presiden Jokowi mengalami kenaikan signifikan.

Responden yang memilih Jokowi apabila pilpres digelar saat ini mencapai 55,9 persen. Angka iini meningkat dibandingkan survei enam bulan sebelumnya, manakala elektabilitas Jokowi masih 46,3 persen.

Saingan terkuat di bawah Jokowi adalah Prabowo Subianto. Potensi keterpilihan Ketua Umum Partai Gerindra itu tercatat 14,1 persen, turun dari hasil survei enam bulan sebelumnya, 18,2 persen.

Hasil survei lainnya pun menunjukkan angka elektabilitas Jokowi selalu lebih unggul dibandingkan lawannya, Prabowo. Managing Director Cyrus Network, Eko Dafid Afianto mengatakan, Jokowi memperoleh elektabilitas tertinggi yakni sebesar 58,5 persen. Sementara itu, Prabowo harus berpuas diri memperoleh tingkat elektabilitas sebesar 21,8 persen.

Menurut hasil Survei Populi Center, Jokowi masih menempati peringkat pertama sebagai kandidat capres di Pilpres 2019, ditempel Prabowo di urutan kedua. Jokowi memperoleh angka elektabilitas sebesar 52,8 persen sementara penantang utamanya, Prabowo memperoleh 15,4 persen.

Hasil Survei Alvara menunjukkan Jokowi dan Prabowo Subianto masih jadi sosok calon presiden terpopuler dengan tingkat popularitas tertinggi dibanding tokoh lain yang potensial maju di Pilpres 2019. Dalam jajak pendapat yang dilakukan Alvara, elektabilitas Jokowi berada di angka 56,4 persen. Disusul Prabowo dengan angka elektabilitas sebesar 29,9 persen.

Survei yang dilakukan lembaga Poltracking Indonesia menunjukkan elektabilitas Jokowi dan Prabowo masih tertinggi saat ini sebagai kandidat capres di Pilpres 2019. Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda memaparkan, bila keduanya bertarung, elektabilitas Jokowi (57,6%) jauh lebih unggul dibandingkan Prabowo (33,7%). (sky)

 



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *