oleh

Ini Walikota Yang Peduli Pendidikan, Punya Tekad Bangun Sekolah Swasta Gratis

SURABAYA. RP – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bertekad menekan angka putus sekolah jenjang SMA di tahun 2019 ini.

Untuk itu, tahun ini Pemkot Surabaya bakal mendirikan sekolah SMA swasta.

Ini merupakan kebijakan yang digadang akan bisa menjaga agar anak-anak Surabaya bisa terus sekolah dan tidak putus pendidikannya.

Dilansir Reporteseindonesiasatu, Inisiasi mendirikan sekolah swasta ini digadang sebagai program agar Pemkot Surabaya tetap bisa memberikan intervensi pada para siswa di jenjang SMA yang pengelolaannya di bawah Pemprov Jaim.

“Kita akan membuat SMA swasta, tapi kualitasnya sama dengan SMK. Jadi akan banyak pelatihannya, sehingga begitu dia selesai sekolah sudah bisa langsung siap kerja,” kata Tri Rismaharini, Kamis (17/1/2019).

Di sekolah swasta ini juga bakal disiapkan sertifikasi untuk setiap keahlian yang dimiliki siswa sebagai bukti kompetensi lulusan.

Untuk itu, Pemkot Surabaya siap untuk menggandeng BUMN, BUMD, dan juga kalangan swasta untuk membantu anak-anak yang sekolah di SMA swasta berkualitas SMK tersebut.

“Sekolah ini gratis. Khusus bagi anak-anak yang rentan putus sekolah. Aku ingin sekali bisa menghilangkan angka putus sekolah di jenjang SMA SMK,” tambah Tri Rismaharini.

Tidak hanya itu, politisi PDIP ini juga mengatakan bahwa Pemkot Surabaya siap menyediakan akses transportasi bagi para siswa yang akan sekolah di sini.

Sehingga mereka yang rumahnya jauh dari sekolah tetap bisa menjangkau dan tidak terbebani biaya transportasi setiap harinya.

Lebih lanjut terkait fasilitas SMA swasta yang didirikan Pemkot Surabaya ini, Tri Rismaharini menjamin fasilitasnya akan lengkap, dan akan diperbanyak laboratoriumnya.

“Fasilitasnya lengkap, khususnya laboratorium, seperti bengkel. Jadi supaya bisa banyak prakter mereka,” ujar Tri Rismaharini.

Ia menargetkan tahun ini bangunan untuk sekolah swasta ini siap.

Lokasi laboratoriumnya juga sudah disiapkan, tepatnya di eks kelurahan Dukuh Pakis.

Di sana ada gedung berlantai dua yang bisa digunakan untuk kerja laboratorium para siswa nantinya.

“Jadi ini bukan SMA murni, tapi justru dicampur dengan praktek laboratorium,” Pungkas Tri Rismaharini.

(**)



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *