oleh

Selewengkan Dana, 12 Desa Dilaporkan Ke Polda Sumsel

 

LUBUKLINGGAU,RP – Kapolda Sumatra Selatan (Sumsel) Irjen Pol Zulkarnain Adi Negara mengingatkan kepada seluruh Kepala Desa (Kades) se-kabupaten Mura dan Muratara untuk berhati-hati menggunakan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).

Hal itu disampaikannya ketika menjadi narasumber dalam workshop evaluasi implementasi sistem tata kelola keuangan desa dengan aplikasi siskeudes digedung Bagas Raya, Kota Lubuklinggau.

Ia mengatakan sampai sejauh ini Polda Sumatra Selatan (Sumsel) baru menerima 12 laporan dari barbagai daerah di Sumsel terkait penyelewengan penggunaan ADD dan DD.

“Namun dari tahun 2017 sampai dengan saat ini belum ada untuk laporan Kabupaten Mura dan Muratara,” ungkap Zulkarnain.

Hanya saja dari 12 laporan yang masuk itu belum sampai pada tindak lanjut ke Pengadilan,  karena Polda Sumsel selalu berkoordinasi dengan Badan Pemeriksaan Keuangan Pusat (BPKP) untuk upaya pencegahan.

“Peran Polisi dalam pengawasan DD dan ADD ada tiga yakni pecegahan, pengawasan dan penanganan.  Namun yang diupayakan adalah pecegahan dan pengawasan diupayakan tidak pada penindakan,” ungkapnya.

Menurut Zulkarnain, dengan sistem yang dilakukan oleh BPKP saat ini tentu sangat memudahkan para Kades untuk

 Melakukan pembangunan. Namun dengan kemudahan itu tidak membuat negara mengalami kerugian.

“Harapan kita tidak ada penyelewengan Dana Desa sehingga desa bebas melakukan pembangunan tanpa ke khawatiran,” ungkapnya.

Dalam acara itu juga ada tiga narasumber lainnya yakni Wakil Ketua Komisi XI DPRI Achmad Hafisz Tohir,

 Kepala Perwakilan BPK RI Ali Toyibi dan Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah (PPKD) Gatot Darmasto.

Menurut Gatot workshop itu bertujuan untuk penerapan Siskeudes dengan harapan aplikasi itu memudahkan Kades melakukan tata kelola sebagai Government Tata Kelola Dana Desa.

“Dengan peraturan perundangan-undangan yang ada sehingga menghasilkan LPJ sesuai dengan UU dan  saran implementasi melakukan pelatihan aplikasi, menekankan seluruh desa agar menginput perencanaan desa,” katanya. (trb)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *