oleh

Rekan Dinyatakan Reaktif, Petugas RSUD Arga Makmur Enggan karantina

ReferensiPublik.com – Sebagai garda terdepan dalam menangani pandemi covid 19,  para medis seharusnya bisa menjadi suri tauladan bagi seluruh masyarakat Bengkulu Utara dalam mencegah penyebarluasan serta perkembangan  covid-19. Namun tidak, dengan Puluhan petugas RSUD Argamakmur.

Meskipun Pasca hasil rapid test menyatakan 4 orang rekan  mereka reaktif. Tetap saja sebagian dari mereka enggan mengisolasikan diri di wisma karantina kesehatan argamakmur.

Informasi yang berhasil dihimpun media ini,Karena ke -Empat petugas medis yang dinyatakan reaktif tersebut berasal dari  tiga ruangan pelayanan RSUD Arga Makmur. Maka, sebanyak 50 petugas rumah sakit kebanggan masyarakat Bengkulu Utara tersebut, diperintahkan untuk mengisolasikan diri di Wisma Karantina kesehatan (Wisma Atlet).

Namun,Sayangnya dari  50 petugas yang terdiri dari dokter, perawat, dan sejumlah staf   tersebut. hanya 17 orang yang terdata ikut karantina, Sisanya enggan dikarantina, dengan alibi yang tidak jelas.

Menanggapi  hal tersebut,kepala dinas kesehatan Bengkulu Utara,Samsul ma’arif, Menjelaskan Karantina ini bersifat sementara sampai menunggu hasil Swab. Masalah tempat karantina bisa di wisma karantina kesehatan atau isolasi mandiri di rumah.

“Iya, total ada 4 orang sama yang kemaren.hari ini ada 3 orang yang dinyatakan  reaktif dari hasil rapid test.Dalam petunjuk tekhnis penanganan covid -19 Kemenkes RI,

OTG dan ODP harus isolasi selama 14 hari.Isolasi bisa dilakukan Mandiri di Rumah dengan ketat,  atau Isolasi di tempat yang disediakan Pemerintah.

Sedangkan PDP gejala berat harus diisolasi di Rumah Sakit,” Terang Samsul, 3 Mei 2020.

Ia menyarankan Jika di rumah tidak tersedia kamar tersendiri untuk isolasi,  Lebih baik mengisolasikan diri di wisma atlet argamakmur.

“Terhadap rekan kerja yang dinyatakan PCR positif, maka harus dilakukan swab segera.Mari berdoa semoga hasil swab negatif,dan Perlu diketahui sampai saat ini belum ada yang positif covid di RSUD,” Tambahnya.

Meskipun rapid test bukanlah metode terakurat untuk mendeteksi seseorang positif terpapar covid-19 atau tidak,seperti pemeriksaan Polymerase chain reaction (PCR), yang langsung mampu mendeteksi keberadaan virus Corona. Tapi, mengisolasikan diri sementara waktu setelah dinyatakan reaktif merupakan simbol kewaspadaan diri dan kecintaan pada sanak keluarga dan lingkungan tempat tinggal.

Untuk diketahui,Rapid Test merupakan metode screaning awal untuk mendeteksi antibodi IGG dan IGM yang dibentuk oleh tubuh untuk melawan virus. Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang.Berarti tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun, perlu juga Anda ketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa beberapa minggu. Jadi, rapid test  hanyalah sebagai proses screaning atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau Covid-19.

(Bw)

 



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *