oleh

Warga Teluk Sepang Tolak PLTU Batubara

 

BENGKULU,RP- Puluhan perempuan buruh pemilah batubara yang bekerja di Stockpile Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu yang bernamakan Aliansi Tolak Paru Hitam, mengelar aksi di Taman Smart City Simpang Lima Kota Bengkulu, Selasa (30/1).

Mereka mempertanyakan keberadaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)  yang akan dibangun di Kelurahan Teluk Sepang Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu.

Dalam aksinya para buruh yang sehari-hari bekerja batu bara mengatakan, mereka hanya memakai masker sederhana dan selendang sebagai penutup hidung  yang tidak layak untuk membendung debu masuk ke saluran pernafasan. Resiko kesehatan yang harus ditanggung oleh buruh tersebut terkhusus para kaum perempuan.

Selain penyakit tersebut, menghisap batu bara terhirup oleh paru-paru juga dapat meningkatkan resiko penyakit bronkitis kronis serta penyakit paru obstruktif  kronis, bahkan kanker paru-paru. Ditambah lagi dengan upah minimum yang didapat para buruh.

“Ya, hari ini kami warga Teluk Sepang yang bekerja pemilah batu bara yang bekerja di stockpile, kami selalu menghirup udara yang kotor, menuntut perusahaan stockpile batu bara di Bengkulu agar menyediakan alat pelindung diri (APD) dan menerapkan standar keselamatan kerja (K3) bagi pekerja.

Selain itu menuntut pemerintah menghentikan investasi energy kotor dan mengembungkan potensi energy bersih, serta menolak proyek PLTU batu bara di seluruh wilayah Bengkulu,” jelasnya Korlap Feni Oktavera.

Dikatakan Feni, satu juta batu bara akan dibakar pertahun bila proyek Pembangkiit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara beroperasi di Kelurahan Teluk Sepang. Proyek PLTU masih dalam tahap konstruksi, ditargetkan beroperasi pada 2019. PLTU yang berkapasitas 2×100 MW dapat menghasilkan sebanyak 2.900 ton batubara akan dibakar per-harinya.

“Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) PLTU dan perizinan dari pemantau  kelolaan lingkungan, nanti juga dipantau oleh Dinas Kesehatan soal tambang batu bara tersebut,” tegas PLt Gubernur Bengkulu Rohidn Mersyah diminta konfirmasi terakit demo yang dilakukan warga Teluk Sepang tersebut. (ahm)

 



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *