oleh

Tidak Ikut Studi Banding, Siswa Disuruh Bikin Modul

 

Bengkulu, RP – Kepala SMKN1 Kota Bengkulu, Efriza mengatakan pihaknya tidak mewajibkan para siswa kelas X dan XI semua jurusan yang tidak ikut studi banding ke Jakarta dan Jogyakarta.

Hal itu dikatakannya ketika diminta konfirmasi adanya keluhan dari siswa yang tidak mampu (tidak punya uang)  untuk mengkuti studi banding ke Pulau Jawa.

Adanya keluhan dari beberapa orang tua siswa merasa keberatan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 3.800.000 selama satu minggu mengikuti study banding tersebut.

Masalah tersebut diklarifikasi oleh Kepala SMKN 1 Kota Bengkulu, Efriza. Menurut dia, pihak sekolah tidak mewajibkan para siswa/siswi mengikuti study banding yang akan berangkat pada tanggal 28 Januari 2018.

“Ya, study banding itu merupakan ada kompetensi dasarnya, mata pelajaran bagi siswa di sini. Dalam studi banding tersebut sekolah yang dikunjungi ada bidang mata pelajaran SKD-nya di sekolah tersebut.Program itu merupakan kratifitas sekolah kami disini, bukan hanya jalan-jalan tapi mengajarkan mereka langsung praktek di lapangan,” tegasnya pada referensipublik, Senin (15/1).

Ditambahkan Efriza, study banding sudah masuk kurikulum tersendiri bagi SMKN 1 Kota Bengkulu. Jadi setiap tahun akan mengadakan studi lapangan hanya  satu kali untuk para siswa mengikuti study banding,.

” Kami ingin mengajarkan anak dalam praktek lapangan langsung, agar punya soft skill tersindiri bagi mereka nantinya, serta menambah wawasan bagj mereka usai lulus, ” katanya.

Menjawab pertanyaan sanksi apa yang akan diterima bagi siswa yang tidak mengikuti study banding ke Jakarta dan Yogya ? ” Kami tidak memberikan sanksi bagi mereka,  tetapi kami memberikan tugas membuat modul buku, tugas tersebut sesuai dengan mata pelajaran bagi setiap siswa yang duduk di kelas X dan XI,” katanya.

Modul tersebut sangat  mudah searching di google,  lalu ketik judul mata pelajaran dikelas mereka masing-masing, nanti tinggal print. Kerena modul SMK sudah banyak sekali di internet dan study banding tersebut akan digelar di Jakarta dan Yogyakarta (ahm).



Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *