oleh

Riset dan Inovasi Penting bagi Dunia Industri

ReferensiPublik.com – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyampaikan,  bahwa riset dan inovasi di dunia Industri sangat penting. Penerapan bioteknologi Tissue Culture pada kayu merupakan keputusan tepat yang diambil oleh PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dalam mendukung efisiensi produksi bahan baku kertas tanpa harus memperluas lahan perkebunan.

Kehadiran riset dan inovasi di dunia industri dapat meningkatkan produksi secara efektif dan efisien. “Dengan keunggulan bioteknologi yang dimiliki oleh PT. RAPP saat ini untuk menghasilkan 100 ribu bibit dari selembar daun, kedepannya saya berharap kawan-kawan peneliti dapat mengembangkan bioteknologi yang menghasilkan 1 juta bibit”, ujar Menristekdikti, seperti dikutif dalam rilis Kemenristekdikti, Jakarta, Senin (2/9/2019).

Menriestekdikti saat meresmikan Gedung Kerinci Tissue Culture (KTC) Laboratory, di Kawasan Kompleks PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Pangkalan Kerinci, Riau (1/9) berharap, sinergi di bidang riset dan inovasi dapat terjalin dengan erat antara perguruan tinggi dan dunia industri. Penelitian di perguruan tinggi didorong agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dunia industri, agar manfaatnya dapat dirasakan langsung.

Gedung Laboratorium Kultur Jaringan Kerinci atau Kerinci Tissue Culture (KTC) Laboratory merupakan fasilitas produksi tanaman Eukaliptus dengan teknologi kultur jaringan. Teknologi kultur jaringan dapat meningkatkan jumlah produksi bibit tanaman Eukaliptus secara lebih efektif dan efisien untuk penanaman skala besar.

Menteri Nasir memberikan apresiasi kepada Tanoto Foundation yang telah berpartisipasi dalam mencerdaskan anak bangsa dengan berbagai program beasiswa yang telah diberikan. Kepada mahasiswa yang hadir, Menteri Nasir memberikan motivasi agar selalu semangat menjalani perkuliahan dan dapat memanfaatkan fasilitas sebaik mungkin guna menjadi SDM unggul yang memiliki daya saing tinggi.

“Saya doakan adik-adik mahasiswa/i dapat memimpin Indonesia di masa depan. Saya yakin semua mahasiswa/i akan menjadi baik peneliti unggul, pengusaha sukses, maupun politikus yang mapan. Untuk mencapai itu, perlu kerja keras sejak masa kuliah. Budayakan berpikir kreatif dan inovatif dan bertindak yang positif. Bekerja dengan cara berkolaborasi dan bermitra sangatlah diharapkan.”, ujar Menteri Nasir.

Direktur Operasional Support PT. RAPP, Ali Shabri menyampaikan, Kerinci Tissue Culture (KTC) memiliki 16 growth room yang dapat memproduksi 36 juta bibit Eukaliptus per tahun. PT. RAPP berinvestasi hingga USD 5 juta untuk pembangunan fasilitas KTC.

Peresmian gedung KTC Laboratory ini, turut dihadiri Gubernur Riau Syamsuar, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Ristekdikti Muhammad Dimyati, Bupati Pelalawan H. M. Harris, Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi, Deputi Bidang Kemanusiaan dan Kebudayaan Kemenseskab Indrijarso, Ketua DPRD Pelalawan Adi Sukemi, Wakapolres Pelalawan Kompol Rezi Dharmawan, Presiden Direktur RAPP Sihol Aritonang, CEO Tanoto Foundation Satrijo Tanudjojo, RGE Director Anderson Tanoto, dan tamu undangan lainnya.

(Ip)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *