oleh

Riri: Gelombang Krisis Ekonomi Terus Menerjang

ReferensiPublik.com Gelombang krisis ekonomi terus menerjang kehidupan sosial di seluruh dunia tanpa terkecuali setelah pandemi Covid-19 hadir di tengah-tengah umat manusia. Seluruh pemerintah daerah di Indonesia saat ini turut berjibaku menahan laju krisis yang ditimbulkan oleh virus jenis baru tersebut.

Anggota DPD RI Hj Riri Damayanti John Latief mengutarakan, Indonesia sebagai negara dimana sebagian besar rakyatnya bekerja di sektor informal sangat terpukul ketika pemerintah harus menerapkan kebijakan karantina wilayah, menjaga jarak (social/physical distancing), hingga lockdown.

“Mungkin kalau ASN dampaknya tidak seberapa. Tapi bagi tukang ojek, warung bakso, penjual gorengan dan lain sebagainya yang di sektor informal, rezeki mereka terus berkurang drastis. Ada bahaya besar di depan mata selain Covid-19 itu sendiri kalau tidak diantisipasi, bahaya kelaparan,” kata Riri Damayanti, Kamis (30/4/2020).

Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bengkulu ini menjelaskan, pemerintah telah berusaha memberikan berbagai macam jenis subsidi agar bahaya kelaparan tersebut tidak sampai membunuh rakyat, namun menurutnya, bukan berarti potensi ancaman menjadi hilang.

“Saya bersyukur ketika banyak kepala daerah dan wakil rakyat yang menyumbangkan gajinya untuk penanganan Covid-19 ini. Saya berharap ke depan ada aturan khusus agar orang-orang kaya di negeri kita ini bisa diwajibkan mendermakan hartanya untuk menanggulangi krisis ini. Kalau skema ini tidak dibuat, orang kaya sendiri yang akan rugi sebab ada potensi mereka bisa kehilangan seluruh hartanya ketika krisis berubah menjadi huru-hara,” ujar Riri Damayanti.

Ketua Bidang Tenaga Kerja, Kesehatan, Pemuda dan Olahraga BPD HIPMI Provinsi Bengkulu ini menambahkan, dalam rapat-rapat online, ia akan terus mengusulkan kepada pemerintah di eksekutif untuk terus membuat terobosan-terobosan penting dalam menyelesaikan masalah ekonomi yang timbul akibat Covid-19.

“Kebutuhan untuk penanganan Covid-19 sangat banyak dan akan terus membesar. Di Bengkulu sudah banyak rasa empati yang ditunjukkan oleh kepala daerah dan masyarakat seperti membagikan sembako, mendirikan dapur umum, relawan masker, dan lain-lain. Saya optimis kekuatan bersama seperti inilah yang akan menyalamatkan kita ke depan. Karenanya perlu diperbanyak, perlu diperkuat,” demikian Riri Damayanti.

Berdasarkan data terbaru pemerintah, hingga Rabu (29/4/2020) sore, ada penambahan 260 kasus baru Covid-19 sehingga saat ini total terdapat 9.771 kasus positif. Di Bengkulu sendiri, pada hari yang sama terdapat 4 penambahan baru kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga di Bengkulu jumlah positif menjadi 12 orang.

 [Ads]


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *