oleh

Pengumuman Hasil Tes Wawancara Anggota PPS di Warnai Aksi Protes

ReferensiPublik.com – Pengumuman hasil tes wawancara Panitia Pemungutan Suara (PPS) oleh KPU Seluma, menuai protes dari beberapa peserta.  Pasalnya, adanya dugaan penumpang gelap yang lolos pada tes wawancara tersebut, Rabu 18 Maret 2020.

Hal ini dilontarkan salah satu warga desa Simpur Ijang Kecamatan Ulu Talo, Ali martono saat mendatangi kantor KPU Seluma untuk mempertanyakan terkait adanya dugaan penumpang gelap yang lolos pada tes wawancara tersebut.

Ali martono menyebutkan  istrinya bernama Solimah yang tidak lolos pada tes wawancara, Serta adanya tiga peserta tambahan yang tidak mengikuti seleksi administrasi dan tes tertulis, namun langsung mengikuti tes wawancara.

“Saya mau minta kejelasan sama KPU Seluma, terkait adanya tiga nama baru yang muncul saat tes wawancara. Sehingga istri saya yang dua kali ikut seleksi malah tidak lolos.  Sedangkan yang hanya ikut tes wawancara saja lolos,”tegas Ali Martono kepada wartawan. Rabu 18 November 2020.

Disampaikannya, pada seleksi administrasi, hanya ada tiga nama yakni, Solimah, fatmawati,dan  Bobi Hardianto. Namun saat tes wawancara itu ada tiga nama lagi yang muncul yakni, Risti Apriani, Robet Pranata, dan Mediansah.

“Masa yang hanya ikuti tes wawanca lolos, percuma saja istri saya ikut dua seleksi tapi terlengser dengn yang hanya ikuti sekali tes, “ujar Ardianto.

Menyikapi hal tersebut, Ketua KPU Seluma Sarjan Efendi mengatakan, berdasarkan surat keputusan KPU Seluma nomor 66 tahun 2020, menjelaskan apabila peserta pendaftar tidak memenuhi dua kali pps yang dibutuhkan maka KPU Kabupaten/kota memutuskan berkerjasama perguruan tinggi lembaga pendidikan atau lembaga profesi (PGRI),  untuk meminta dua kali jumlah kekurangan pps.

“Kita contohkan saja, jika pendaftar pps hanya ada 3 orang, maka dengan itu kita minta lembaga profesi, kita menggunakan PGRI, untuk menambah 3 lagi peserta PPS. Mereka bertiga terset hanya mengikuti tes wawancara,”ujar sarjan.

Disampaikannya, terkait peserta tambahan yang lulus dan masuk 3 besar PPS tersebut, dirinya mengatakan bahwa tes wawancara memang benar-benar dinilai dengan serius. Serta dirinya melihat kepatuhan dan kelayakan peserta pps tersebut.

“Pada tes wawancara, dari berbagai sisi kita lihat capak atau tidak seseorang ini melaksanakan tugas nanti, dan juga punya intregritas atau tidak, kesanggupan dalam menyelesaikan suatu tahapan dan itu sudah kita bahas dalam pleno,”ujar Sarjan. Akan tetapi sala satu peserta wawancara menyatakan bahwa pertanyaan yang di lontarkan tidak di Rana yang bakalan di hadapinya jadi menurut SY ini merupakan permolita saja tes wawancara PPS ini,, terang sy kepada awak media,, ada apa dengan KPU seluma.

(Yt)


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *