oleh

Pandemi Covid-19 Pukul Perekonomian, Riri Minta Pemerintah Ambil Peran untuk Melahirkan Industri Rumahan

ReferensiPublik.com – Pembatasan sosial yang diterapkan seiring Pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian masyarakat, terutama pekerja informal yang secara drastis berkurang pendapatannya hingga kehilangan mata pencarian lantaran sepinya pasar.

Anggota Komite II DPD RI Hj Riri Damayanti John Latief mengungkapkan, guna menyelamatkan ekonomi tenaga produktif, saat ini langkah yang paling tepat adalah mendorong pengusaha kecil untuk membangun industri rumahan untuk memproduksi alat-alat kesehatan dalam mencegah Covid-19.

“Seluruh penduduk dunia sekarang sedang berduyun-duyun mencari masker. Apalagi pakar sudah meneliti kain tiga lapis 70 persen bisa cegah penularan Covid-19. Pemerintah daerah boleh ambil peran untuk melahirkan banyak industri rumahan seperti ini,” kata Riri Damayanti, Senin (13/4/2020).

Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bengkulu ini menjelaskan, ekonomi dunia sekarang tengah mengalami goncangan hebat sejak dari melambatnya ekonomi Tiongkok yang kemudian terus berlanjut mengerem laju perekonomian seluruh negara di dunia.

“Sudah banyak UMKM yang melaporkan kehilangan banyak pendapatan sejak pembatasan sosial berlaku. Tapi pemerintah sudah cukup sigap dengan mengeluarkan kebijakan keuangan untuk menyelamatkan ekonomi masyarakat. Menurut saya kini tinggal pemerintah daerah yang mesti memperbanyak inovasi,” ujar Riri Damayanti.

Ketua Bidang Tenaga Kerja, Kesehatan, Pemuda dan Olahraga BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini terus berdoa agar Pandemi Covid-19 ini dapat berakhir hingga ekonomi masyarakat dapat kembali bangkit.

“Sembari menanti Allah menerima tobat dan doa kita, saya kira usul BPP HIPMI agar pemerintah membentuk tim gugus tugas ekonomi terkait Pandemi Covid-19 agar ekonomi kedepan tetap bisa berjalan dengan baik kalau situasi semakin memburuk,” papar Riri Damayanti.

Strategi lain, Ketua Umum Pemuda Jang Pat Petulai ini menambahkan, pemerintah daerah dapat mendorong pelatihan besar-besaran sistem penjualan online khususnya kepada UMKM yang selama ini belum mengenal jajaring media sosial.

“Masyarakat sudah banyak yang melek internet, tapi tidak semua mampu dan paham bagaimana memanfaatkannya untuk berjualan secara efektif. Mulai sekarang seluruh tatanan ekonomi mesti bisa lentur mengikuti perkembangan zaman yang terus berubah,” demikian Riri Damayanti.

[Ads]


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *